Bisnis.com, SIDOARJO – Petani tambak yang ada di wilayah Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur mewaspadai adanya pergantian musim dari kemarau ke musim hujan terutama untuk keasaman air tambak mereka saat hujan.
Salah satu petambak asal Sedati Sidoarjo Khumaidi, Jumat (19/10) mengatakan, saat pergantian musim dari musim kemarau ke musim hujan memang perlu diwaspadai.
"Salah satunya kemungkinan meningkatnya keasaman air tak ak akibat air hujan tersebut, sehingga bisa mengganggu pertumbuhan ikan bandeng atau juga udang yang ada di dalam tambak," katanya di Sidoarjo.
Ia mengemukakan, selain mewaspadai keasaman pihaknya juga melakukan peninggian tanggul supaya kalau terjadi banjir di sekitar tambak, ikan atau udang yang ada di dalam tambak mereka tidak ikut hanyut terbawa banjir.
"Harus dilakukan peninggian tanggul supaya kalau terjadi air banjir tidak sampai menggangu ikan yang ada di dalam tambak, sehingga petani tidak sampai merugi," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya juga masih belum bisa menebar benih terlalu banyak untuk dipelihara ke dalam tambak sambil menunggu hujan yang ada di wilayah setempat.
"Kalau kami tebar sekarang ada kemungkinan tidak bisa dipanen dengan maksimal karena adanya perubahan keasaman air yang ada di dalam tambak tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, untuk mengatasi kadar keasaman di dalam tambak pihaknya memasukkan garam ke dalam tambak sesuai dengan kebutuhan itu supaya air menjadi normal lagi.
"Dengan demikian bisa proses penyebaran benih ikan yang ada di dalam tambak bisa bisa berjalan dengan lancar dan para petani tambak tidak dirugikan," katanya.