Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kabupaten Lamongan Jawa Timur memperkirakan ada 11.395 ha lahan yang bakal panen jagung di hingga pekan ketiga Februari 2019.
Wakil Bupati Lamongan, Kartika Hidayati mengatakan titik lokasi panen jagung di awal tahun ini berada di Kecamatan Modo, Bluluk, Ngimbang, Sambeng, Sukorame, Mantup dan Solokuro Lamongan.
"Saat ini petani kami sudah mulai panen raya di Modo seluas 496 ha, tapi keseluruhan luas lahan jagung di Modo ini mencapai 1.627 ha yang dimiliki oleh beberapa kelompok petani dengan rata-rata kepemilikan lahan 0,5 ha/orang," katanya dalam rilis Panen Raya Jagung Lamongan, Rabu (6/2/2019).
Dia menjelaskan harga jagung di tingkat petani saat ini berkisar Rp2.000 - Rp2.200/kg untuk jagung tokol. Sedangkan jagung pipil basah Rp3.500 - Rp3.800/kg, dan jagung pipil kering Rp4.800 - Rp5.000/kg.
Menurut Kartika, keberhasilan Lamongan dalam memproduksi jagung yakni lantaran Pemkab Lamongan memiliki program inovasi tanam jagung dan peternakan dengan sebutan Tersapu Jagat (ternak sapi usaha jagung meningkat).
"Jadi dari program ini, kami manfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk organik untuk tanaman jagung, sehingga produktivitas jagung yang dihasilkan menjadi 2 kali lipat, dari biasanya 5 - 6 ton/ha menjadi 10,3 ton/ha," ungkapnya.
Baca Juga
Ketua Kelompok Tani Rekso Mulyo Kecamatan Modo, Tumijo berharap, pemerintah dapat menjaga stabilitas harga jagung yang baik di saat memasuki musim panen seperti sekarang ini.
"Termasuk jika terpaksa ada keputusan impor jagung, diharapkan pemerintah tetap akan memperhatikan kesejahteraan petani," ujarnya.