Bisnis.com, SURABAYA - Produsen tisu PT Sun Paper Source (SPS Group) mencatatkan tren penjualan tisu pada kuartal I tahun ini mengalami pertumbuhan 15 - 20 persen seiring dengan semakin pulihnya perekonomian.
General Manager SPS, Andrew Octavianus Winardi mengatakan peningkatan penjualan dibandingkan kuartal I/2021 ini merupakan dampak dari kondisi ekonomi yang makin pulih, salah satunya dari sektor pariwisata dan hotel, restoran, dan kafe (horeka) yang sempat terjatuh karena pembatasan mobilitas masyarakat.
“Pariwisata dan rekreasi memang sudah bangkit, bahkan ada wacana perubahan status dari pandemi menjadi endemi, wisatawan mulai bergerak termasuk turis asing, ini akan menjadi potensi bagi pertumbuhan bisnis tisu ke depan,” jelasnya di sela-sela Halal Bihalal SPS Corporate, Rabu (11/5/2022).
Dia mengatakan pertumbuhan penjualan tisu terjadi di seluruh segmen pasar baik di segmen General Trade (GT) seperti toko, ritel dan grosir, maupun di segmen Modern Trade (MT) seperti supermarket Hokky.
Selain itu, di pasar ekspor juga mengalami pertumbuhan tidak hanya karena pulihnya perekonomian global tetapi juga terimbas adanya perang Rusia - Ukraina yang berakibat terhambatnya suplai kayu untuk bahan baku tisu.
“Pengakuan dari para supplier dan customer, mereka kesulitan memperoleh produk tisu sehingga mereka cari ke kita. Selama ini kontribusi pasar ekspor kita juga memang sudah tinggi sekitar 70 - 80 persen dari total produksi, sisanya diserap oleh pasar domestik,” jelasnya.
Baca Juga
Andrew optimistis hingga akhir tahun kinerja penjualan tisu SPS akan tumbuh lebih baik, setidaknya target penjualan bisa tercapai di kuartal IV/2022 atau pada November sebagai puncak penjualan.
“Potensi sampai akhir tahun kita harapkan bisa naik, targetnya November sebagai peak-nya,” imbuhnya.