Bisnis.com, MALANG — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang telah menerima 417 pengaduan konsumen sejak 1 Januari 2023 sampai dengan 30 Juni 2023 atau meningkat 10,03 persen dari tahun lalu.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengatakan pengaduan tersebut mayoritas ditujukan untuk perusahaan perbankan (43,41 persen) dan perusahaan financial technology (32,85 persen).
“Sampai dengan akhir Juni 2023, KOJK Malang telah memproses 4.071 permintaan informasi debitur pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dimana 1.202 permintaan informasi diajukan secara luring dan 2.869 diantaranya diajukan secara daring. Permintaan informasi debitur tersebut meningkat 14,16 persen dari bulan sebelumnya,” ujarnya, Rabu (12/7/2023).
Terkait edukasi dan literasi keuangan, dia menegaskan, per 30 Juni 2023, KOJK Malang telah melaksanakan 32 kegiatan edukasi dan sosialisasi yang telah menjangkau 11.289 orang.
Pada Juni 2023, selain melanjutkan partisipasi dalam Literasi & Inklusi Pasar Modal bagi Muslimat NU Kota Malang yang merupakan kolaborasi antara OJK dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang, Bursa Efek Indonesia, Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Malang, serta Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK).
KOJK Malang juga melaksanakan Training of Trainers (ToT) kepada lebih dari 200 Babinsa (Bintara Pembina Desa) dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) se-Kota Malang.
Baca Juga
Menurut dia, melalui kegiatan ToT ini diharapkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas dapat menjadi Agen Literasi di wilayah tugasnya masing-masing dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan produk dan layanan jasa keuangan formal.
KOJK Malang juga memberikan edukasi literasi Keuangan kepada komunitas disabilitas Kota Malang pada 11 Juni 2023.
Edukasi khususnya di bidang pasar modal tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menjadi investor di pasar modal Indonesia.
Kegiatan ini merupakan hasil sinergi kolaborasi antara KOJK Malang dengan Bursa Efek Indonesia Perwakilan Jawa Timur, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kota Malang, Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia, serta PUJK.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai kolaborasi dalam sosialisasi literasi dan inklusi keuangan dengan menggandeng berbagai pihak seperti organisasi keagamaan dan kemasyarakatan merupakan langkah inovatif dan bijak serta selaras dengan kearifan lokal.
Langkah strategis OJK Malang ini, dia berharap, dapat menjadi benchmark bagi wilayah OJK lainnya guna mendorong penguatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.(K24)