Bisnis.com, MALANG—Untuk menjadi pebisnis anggrek, maka ada langkah yang perlu dilalui, seperti perlunya magang di kebun bunga tersebut, memanfaatkan media sosial, memanfatkan reseller, serta mempunyai green house.
Setidaknya hal tersebut dialami Nandia Anindhita, alumnus Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), telah membuktikan bahwa pendidikan dan passion yang kuat dapat menjadi fondasi untuk meraih kesuksesan berbisnis bunga anggrek.
Kini, dia dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang budidaya anggrek, dengan omzet setidaknya mencapai Rp50 juta/bulan. Perjalanan bisnisnya dimulai sejak masih menjadi mahasiswa semester enam, yakni pada 2016.
Nandia sapaan akrabnya mengungkapkan, awalnya tidak pernah terpikir untuk terjun ke bisnis anggrek. Namun, ketika menjalani magang di sebuah kebun anggrek, ia melihat banyak peluang yang bisa dikembangkan.
Dari situlah dia mulai belajar tentang budidaya anggrek dan mencoba peruntungannya. Pengalaman magang tersebut membuka matanya terhadap potensi besar anggrek sebagai tanaman hias.
"Anggrek adalah tanaman hias yang cantik dan perawatannya cukup mudah, harga jual anggrek cenderung stabil, sehingga saya yakin bisnis ini bisa menguntungkan. Dengan pengetahuan yang saya peroleh dari UMM, saya semakin percaya diri untuk memulai usaha itu,” ungkapnya, Senin (20/8/2024).
Baca Juga
Awalnya, Nandia mulai memasarkan anggreknya melalui media sosial, terutama Facebook. Dengan mem-posting beberapa anggrek yang dimiliki, dan mendapat responnya sangat positif. Banyak yang tertarik dan ingin membeli, dari situlah bisnis dia mulai berkembang.
Kesuksesan pemasaran melalui media sosial mendorong Nandia untuk mengembangkan usahanya lebih jauh.
Kini, dia memiliki tiga greenhouse yang tersebar di tiga lokasi strategis, yaitu Tulungagung, Malang, dan Batu. "Dengan memiliki beberapa greenhouse di lokasi yang berbeda, saya bisa memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat," ujarnya.
Selain penjualan langsung, dia juga telah membangun jaringan reseller di berbagai daerah, sehingga anggreknya kini mendapatkan pesanan dari seluruh Indonesia.
Namun, dia masih berusaha untuk menembus pasar internasional, meskipun prosesnya cukup menantang.
Dia jua bekerja sama dengan mitra petani anggrek untuk memastikan pasokan anggreknya selalu tersedia.
"Kerja sama dengan petani anggrek sangat membantu saya dalam menjaga kualitas dan kuantitas produk. Kami saling mendukung untuk mengembangkan bisnis ini," tambahnya.
Sebagai lulusan Pendidikan Biologi UMM, Nandia merasa bangga karena ilmu yang diperolehnya sangat mendukung dalam menjalankan bisnis. Ilmu tentang botani, ekologi, dan pengelolaan tanaman yang dipelajarinya di kampus diterapkan langsung dalam budidaya anggrek yang ditekuninya.
Dia juga menekankan bahwa semangat untuk terus belajar dan berinovasi adalah kunci kesuksesannya dalam berbisnis.
"Di dunia bisnis, kita harus selalu siap beradaptasi dan mencari peluang baru. Jangan pernah takut mencoba hal-hal baru," pesannya. (K24)