Bisnis.com, SURABAYA — Terminal Peti Kemas (TPK) Nilam, salah satu terminal peti kemas yang dikelola oleh PT Terminal Teluk Lamong (TTL), mencatatkan kinerja arus peti kemas yang dilayani mengalami peningkatan sebesar 10% dari tahun sebelumnya, dari 204.667 TEUs menjadi 224.402 TEUs pada semester I/2025.
Terminal Head TPK Nilam, Retno Pujianto, mengatakan peningkatan arus peti kemas tersebut salah satunya dipengaruhi oleh meningkatnya arus peti kemas kosong (empty) yang berasal dari Samarinda, Banjarmasin, dan Makassar.
"Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan permintaan peti kemas kosong untuk membawa barang keluar dari Surabaya ataupun Jawa Timur," ucap Retno Pujianto, Jumat (18/7/2025).
Sejak 2022, kata Provinsi Jawa Timur telah memiliki misi dagang dan investasi dengan berbagai provinsi di Indonesia, termasuk dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Adapun komoditas yang ditransaksikan yakni sawit, kayu, sarang walet, semen, beras, susu, hasil pertanian, dan kebutuhan pokok lainnya.
Menurutnya, penambahan kapal adhoc di TPK Nilam juga menjadi penyumbang terbesar naiknya kinerja di Semester 1 Tahun 2025.
Baca Juga
Tercatat ada 29 kapal adhoc dari pelayaran Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), Meratus Line, Caraka Tirta Perkas (CTP), dan Tanto Intim Lines.
Hal ini juga menunjukkan adanya kolaborasi yang semakin kuat antara terminal dengan pengguna jasa.
Perwujudan layanan dan komersial yang unggul, kata dia, salah satunya TPK Nilam melaksanakan kegiatan one on one meeting penyampaian dan diskusi atas capaian kinerja baik dari sisi terminal maupun pengguna jasa serta saran masukan perbaikan pelayanan sebagai salah satu langkah engagement untuk meningkatkan kepercayaan pengguna jasa ke terminal serta menggali kebutuhan pengguna jasa untuk dapat difasilitasi.
Dia menegaskan, akan terus memberikan layanan operasi dan komersial yang prima kepada pengguna jasa.
"Suara dari pengguna jasa akan selalu kami dengar untuk berbenah lebih baik dan hasil yang telah dicapai TPK Nilam hingga Juni 2025 ini merupakan hasil kolaborasi kerjasama yang baik antara terminal dengan pengguna jasa serta stakeholder bidang kepelabuhan lainnya," ucapnya.