Bisnis.com, MADIUN—Tarif tol ruas Ngawi-Wilangan ditetapkan seharga Rp1.000/kilometer hingga Rp2.000/kilometer. Pemberlakuan tarif tol ruas Ngawi-Wilangan ini dimulai pada Selasa (1/5/2018) pukul 00.00 WIB.
Untuk tarif paling murah yaitu Rp8.500 sekali masuk yaitu dari Gerbang Tol Madiun sampai Gerbang Tol Caruban atau sebaliknya. Sedangkan untuk tarif maksimal yaitu senilai Rp104.000 sekali masuk yaitu dari Gerbang Tol Ngawi sampai Gerbang Tol Wilangan atau sebaliknya.
Penerapan tarif tol di Jalan Tol Ruas Ngawi-Wilangan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor : 306/KPTS/M/2018 dan 307/KPTS/M/2018 tanggal 23 April 2018.
Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNKK), Iwan Moedyarno, mengatakan satu bulan terakhir setelah peresmian Jalan Tol ruas Ngawi-Wilangan sepanjang 52 km, masyarakat diperbolehkan untuk melalui jalan tol itu dengan gratis. Namun, setelah pemerintah melalui Menteri PU mengeluarkan ketetapan tarif tol maka per tanggal 1 Mei 2018 tarif tol di ruas Ngawi-Wilangan mulai diberlakukan.
Dia mengatakan untuk penggolongan kendaraan dibagi menjadi lima golongan. Sedangkan untuk tarif dibagi menjadi tiga golongan. Untuk golongan kendaraan I yaitu senilai Rp1.000/km, golongan kendaraan II dan III yaitu senilai Rp1.500/km, dan golongan kendaraan IV dan V yaitu Rp2.000/km.
"Tepat pada 1 Mei 2018 pukul 00.00 WIB, tarif tol sudah diberlakulan. Kalau sekarang masih free," jelas dia kepada wartawan di ruang kerjanya di Kota Madiun, Jumat (27/4/2018).
Mengenai besaran tarif tersebut, Iwan menilai tarif itu sudah sesuai dengan kondisi sekarang. Dia berharap dengan tarif itu bisa menurunkan biaya transportasi logistik.
Selama masa uji coba penggunaan jalan tol ruas Ngawi-Wilangan, kata dia, setiap hari ada sekitar 10.000 sampai 11.000 kendaraan yang masuk ke jalan tol itu. Kendaraan yang melewati jalur tol mayoritas kendaraan logistik dan bus.
"Tiap malam banyak, angkutan berat yang lewat. Menggunakan jalan tol ini lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan jalan lama karena jalannya sempit, satu jalur, jalannya kurang enak," jelas dia.
Menurut Iwan, dengan melalui jalan tol masyarakat bisa menghemat waktu hingga satu jam dibandingkan melalui jalur lama atau jalur reguler.