Bisnis.com, DENPASAR - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPiD) Provinsi Bali menjamin stok pangan untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun wisatawan yang datang ke Bali.
TPID Provinsi dan Kabupaten se Bali telah melakukan high level meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada Jumat (20/12/2024) untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pangan selama Nataru. Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menjelaskan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, sayur, daging tercukupi hingga periode Nataru selesai.
"Pada akhir tahun, permintaan kebutuhan pokok strategis meningkat. Hal ini tak hanya untuk masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan yang berkunjung ke Bali. Berdasarkan data PHRI, tingkat hunian hotel diprediksi mencapai minimal 80%," jelasnya.
Komoditas yang perlu diantisipasi mengalami kenaikan harga yakni bawang merah, bawang putih, cabai yang produksinya dipengaruhi oleh musim hujan saat ini. Agar komoditas tersebut tidak menimbulkan gejolak harga sehingga bisa meningkatkan inflasi di Bali, Pemda akan memastikan stok komoditas tersebut di pasar atau pengecer tersedia.
Untuk memastikan ketersediaan di pasar, Dewa Indra meminta seluruh Kabupaten/Kota berkoordinasi, agar bisa saling memenuhi kebutuhan pangan antardaerah.
Kemudian menyoroti cuaca ekstrem yang melanda Bali. Informasi dari BMKG menyebutkan cuaca ekstrem ini berpotensi mengganggu pasokan kebutuhan pokok strategis. Dewa Indra meminta semua Pemkab untuk memastikan jalur distribusi logistik aman, jika terjadi kendala akibat cuaca ekstrem harus segera dicarikan jalur alternatif. Karena Jika tidak ditangani, gangguan pasokan ini dapat mempengaruhi angka inflasi.
Baca Juga
"Kami menjamin ketersediaan pangan memadai. Karena itu, kami menghimbau masyarakat untuk membeli secukupnya saja. Distribusi juga dipastikan lancar melalui dukungan lintas sektor, termasuk Dinas Perhubungan," ujar Dewa Indra.
Dewa Indra juga memaparkan angka inflasi Bali pada November 2024, yaitu 0,50% secara month-to-month (mtm) dan 2,50% secara (YoY). Komoditas penyumbang inflasi meliputi bawang merah, tomat, dan cabai.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, R. Erwin Soeriadimadja, menjelaskan dengan koordinasi yang kuat, pengendalian inflasi yang dilakukan Pemprov Bali bersama pemerintah kabupaten/kota, inflasi di Bali dapat dikendalikan sesuai koridor nasional, yaitu 2,5% plus minus satu.