Bisnis.com, SURABAYA—PT Jamu Iboe mencatatkan pertumbuhan penjualan jamu tradisional mengalami peningkatan 5% -10% di sepanjang Januari-Mei 2018.
Direktur Utama Jamu Iboe, Stephen Walla mengatakan kondisi pasar jamu saat ini memang belum kencang tetapi ada tren mengejutkan di mana jamu jenis tradisional mengalami peningkatan dari biasanya.
"Biasanya jamu tradisional seakan dilupakan tapi ternyata cukup mengejutkan dan analisanya orang minum jamu yang pahit itu masih oke," katanya di sela-sela Buka Bersama Apkrindo, Kamis (7/6/2018).
Menurutnya, peningkatan konsumsi jamu tradisional tersebut disebabkan oleh kebutuhan masyarakat akan kesehatan atau untuk penyembuhan.
"Industri jamu memang punya challenge di saat masyarakat dicover oleh BPJS, maka berbondong-bondong orang lebih baik pakai obat. Nah jamu sendiri belum masuk sampai ke BPJS," imbuhnya.
Namun begitu, lanjutnya, Jamu Iboe memiliki sejumlah program kampanye jamu untuk menggairahkan kembali masyarakat terhadap jamu, di antaranya seperti lomba meracik kreasi minuman kesehatan oleh ibu-ibu.
Adapun selama ini penjualan Jamu Iboe sebesar 50% memang disumbang oleh jenis jamu tradisional, sebanyak 20% berasal dari minuman kesehatan dan sisanya berupa jamu modern atau ektrak kapsul.
"Harapannya sampai akhir tahun ini tumbuhnya bagus, yang biasanya terjadi di semester II, apalagi setelah ada pilkada," imbuhnya.