Bisnis.com, SIDOARJO - Produsen baja tulangan PT Krakatau Wajatama—anak usaha Krakatau Steel (KS)—menggandeng distributor PT Mega Grup Indonesia mengembangkan pasar di Jawa Timur guna mengejar potensi kebutuhan baja tulangan di wilayah Indonesia Timur.
Teguh Sarwono, Direktur Komersial Krakatau Wajatama, mengatakan KS memilih Mega Grup karena dinilai mampu memasarkan produk ke pasar ritel terutama karena memiliki fokus penjualan dan pendampingan edukasi produk ber-SNI.
"Pembukaan cabang Mega Baja di Taman, Sidoarjo ini merupakan yang pertama kalinya di Jatim sebagai upaya perluasan pasar sampai ke Indonesia timur," katanya di sela-sela peresmian PT Krakatau Megatama Indonesia (KMI) atau Mega Baja Super Store selaku distributor produk baja tulangan Krakatau Wajatama, Senin (15/10/2018).
Teguh mengatakan saat ini kapasitas produksi baja tulangan di Krakatau Wajatama mencapai 600.000 ton per tahun. Namun tingkat utilisasinya hanya sekitar 50%-an.
Kondisi tersebut terjadi lantaran adanya persaingan pasar yang ketat terutama oleh serbuan produk impor, apalagi masih banyak produsen yang tidak menerapkan SNI.
Hingga saat ini penjualan Krakatau Wajatama kebanyakan menyasar segmen infrastruktur dengan kontribusi 60%, sebanyak 25% ke pasar ritel dan sisanya masuk ke segmen manufaktur seperti untuk kebutuhan bahan industri otomotif.
"Kontribusi pasar jelas paling banyak di Jawa, lalu disusul Sumatera. Khusus di wilayah timur justru demandnya tinggi, tapi suplainya masih sangat kurang. Untuk itu kita mulai masuk ke wilayah timur melalui distributor Mega Baja Super Store," jelasnya.
Direktur Utama PT Mega Grup Indonesia Crop, Deni Djuanda mengatakan saat ini Mega Grup sendiri sudah memiliki 58 outlet distribusi yang tersebar di Jawa dan Lampung.
"Rencananya tahun depan kami akan tambah outlet atau pusat distribusi di Palembang dan Kalimantan," katanya.
Khusus di wilayah timur, lanjutnya, pihaknya akan mengembangkan cabang-cabang kecil sebanyak 12 - 15 toko agar dapat menjangkau masyarakat, terutama bisa langsung mengedukasi tentang produk baja SNI agar masyarakat tidak tertipu dengan banyaknya produk baja murah, palsu dan tidak memiliki SNI.
Dalam kesempatan yang sama, Jafung Pembina Jasa Konstruksi Madya Kementerian PUPR, Rusli mengatakan saat ini di wilayah timur sendiri masih defisit produk baja hingga 400.000 ton yang didominasi oleh produk baja tulangan.
"Pemerintah saat ini memang sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur. Hal inilah yang membuat produk baja semakin dibutuhkan khususnya di wilayah timur," imbuhnya.
Adapun Mega Baja Super Store yang berada di Jl. Raya Trosobo Sidoarjo ini memiliki luas area 1 ha. Outlet senilai investasi Rp10 miliar ini akan menjadi pusat distribusi sejumlah produk besi dan baja dari beberapa pabrikan, salah satunya Krakatau Wajatama khususnya produk baja tulangan beton.