Bisnis.com, MALANG – Malang Super Fight (MSF) XXVI yang digelar di Kota Malang pada 29 Maret 2019 bakal mempertemukan petinju Indonesia Tibo Monabesa melawan Witawas Basapean dari Thailand.
Adapun pertandingan lain, Ivor Lastrella asal Filipina versus jagoan Indonesia, Defry Palulu, selain kelas amatir, dan nasional.
Ketua Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) Malang Raya Ade Herawanto yang juga Pembina Pertina Jatim periode 2019-2023 menegaskan momen HUT ke-105 Kota Malang dan HUT ke-58 Kostrad dan HUT ke-70 Bek Ang AD diharapkan dapat menjadi momen membangkitkan kembali Malang sebagai kota yang banyak melahirkan petinju nasional dan internasional.
“Petinju-petinju yang dihasilkan sasana tinju di Malang, seperti Nurhuda, Monod, Juari, Thomas Americo, Little Pono, Joko Arter, Solikin, serta Wongso Suseno dan Wongso Indrajid,” katanya di Malang, Jumat (22/3/2019).
Sasana tinju itu seperti Gajayana Boxing Camp, Abudhory Gym, Satria Yuda BC dan Alamanda BC hingga yang terbaru dua juara dunia kebanggaan arek Malang, yakni Rivo Rengkung dan Hero Tito 'lahir' dari d'Kross Boxing Camp.
Menurut dia, tontonan kelas dunia ini berkonsep sportainment dan gratis. Sebagai hiburan, gelaran MSF ke-26 akan dimeriahkan performance DJ Regina Rumopa yang akan berkolaborasi dengan drum percussion dari komunitas Malang Drummer Club.
Selain itu, atraksi magis dari pesilat-pesilat tradisional yang tergabung dalam perguruan silat SHT, Merpati Putih dan juga penampilan khas silat Cimande Malang binaan Ade Herawanto.
Kesemarakan acara itu juga ditandai dengan defile dan display statis alutsista kendaraan tempur jenis Tank Anoa, MPV dan lain-lain dari Divif 2 Kostrad yang kebetulan juga sedang merayakan hari jadi ke-58.
Wali Kota Malang Sutiaji secara khusus mengapresiasi gelaran MSF ke-26. "Ini (kejuaraan) sangat baik dan harus digelar rutin serta menjadi agenda tetap dalam tiap rangkaian HUT Kota Malang,” ujarnya.
Apalagi Kota Malang sudah dikenal sebagai barometer tinju nasional. Maka imej tersebut tidak boleh hanya sekadar label,tapi memang benar -benar mampu memproduksi petinju-petinju yang berprestasi di tingkat nasional, Asia Pasifik hingga dunia.
Promotor Armintan Tagore memastikan duel internasional nanti bakal berlangsung seru karena calon lawan petinju Tanah Air tersebut, baik dari Thailand maupun Filipina memiliki gaya bertarung yang khas.
"Menyimak laga-laga sebelumnya dari calon lawan, maupun gaya bertinju para petinju dari Thailand dan Filipina, seperti Manny Pacquaio maupun Kaosoi Galaxy di era Elyas Pical, yang tampil garang, dipastikan laga akan seru dan menarik," ungkap Armin.
Armintan yang mantan petarung MMA ini menambahkan, laga tersebut menjadi kesempatan emas petinju Indonesia untuk merebut sabuk juara WBC Internasional dan WBC Asia.
Co Promotor David Steven menambahkan event tersebut juga juga dapat menjadi ajang mencari bibit-bibit petinju potensial. Di kelas amatir, akan menjadi ajang pembuktian para petinju muda andalan Kota Malang.
Mereka yang saat ini menghuni Pelatcab persiapan Porprov Jatim 2019 di Tuban pada Juli mendatang, akan menghadapi para petinju dari berbagai daerah seperti Blitar, Sidoarjo, Kediri hingga Probolinggo.
"Ini sekaligus untuk mengukur sejauh mana persiapan para petinju sebelum terjun di Porprov mendatang," ujar Pembina Pertina Jatim, Kolonel (Mar) Suliono.
Selain itu, petinju penghuni pelatnas dari Kota Malang, Daniel Mofu, juga akan tampil dalam MSF ke-26 ini. Daniel merupakan satu-satunya petinju Jatim yang meraih medali emas dalam Kejurnas di Lampung akhir 2018 lalu.