Bisnis.com, SURABAYA - Pengembang properti Pakuwon Group tengah mengejar 25% dari target penjualan dalam 2 bulan terakhir tahun ini melalui sejumlah strategi salah satunya melakukan topping off proyek apartemen La Viz Mansion yang berada di atas Pakuwon Mall.
Direktur Marketing Pakuwon, Sutandi Purnomosidi mengatakan hingga September 2019, penjualan proyek-proyek Pakuwon baru terealisasi sekitar 75% dari target 2019.
"Untuk mengejar sisanya ini, kami buktikan komitmen kami untuk melakukan topping off proyek La Viz, dan menyiapkan banyak gimmick khusus hari ulang tahun Pakuwon yang ke 37," katanya seusai Topping Off Apartemen La Viz Mansion, Kamis (14/11/2019).
Dia mengatakan Pakuwon Group yakin ekonomi tahun depan akan tumbuh lebih baik dan dengan pertumbuhan 5,2% saat ini, Indonesia masih menjadi salah satu tujuan investasi.
"Kemudahan-kemudahan investasi properti terus dikembangkan oleh pemerintah, termasuk Bank Indonesia juga memberikan relaksasi suku bunga, dan sebagian bamk sudah mulai menerapkan 6,5%. Ini adalah titik untuk dimanfaatkan baik oleh end user maupun investor," jelasnya.
GM Finance Pakuwon, Fenny menambahkan sejumlah gimmick atau promo yang disiapkan perseroan untuk mengejar target sampai akhir tahun ini, khususnya proyek apartemen La Viz yakni menghadirkan 3 bank dengan bunga hanya 3,7% untuk tenor 1 tahun, biaya KPA, asuransi dan lainnya hanya Rp37, hingga voucher belanja sampai Rp37 juta.
Baca Juga
"Melalui gimmick menyambut HUT Pakuwon ini, kami berharap unit apartemen La Viz bisa sold out sehingga bisa membantu menutup target 2019," katanya.
Adapun apartemen La Viz ini hanya memiliki 309 unit dengan harga jual mulai Rp2,5 miliar. Hingga kini, penjualan La Viz sudah mencapai 65%. Pembeli La Viz ini kebanyakan adalah investor yang mulai membaca peluang investasi properti untuk disewakan kembali.
"Potensi sewa apartemen area di Pakuwon Mall ini cukup tinggi dengan yield 8%. Dan para investor ini mengincar para ekspatriat yang banyak tinggal di Surabaya Barat, dan kebanyakan memang orang Jepang," kata Fenny.
Dia menambahkan secara total, kinerja penjualan properti Pakuwon Group ini sebanyak 45% dikontribusi oleh proyek di segmen harga Rp2 miliar - Rp5 miliar, sebanyak 15% dikontribusi oleh segmen properti di harga di atas Rp5 miliar, dan sebanyak 25% dikontribusi oleh segmen harga di bawah Rp1 miliar.
"Jadi ada pergeseran, dulu properti harga Rp2 miliar - Rp5 miliar ini mencapai 50%, tapi sekarang menurun, harga di atas Rp5 miliar juga turun dari sebelumnya 24%. Dan harga di bawah Rp1 miliar meningkat jadi 25%, padahal dulu hanya 11%," jelasnya.