Bisnis.com, BLITAR - Kalangan milenial dinilai berpotensi besar memanfaatkan pasar saham dan mendapatkan keuntungan darinya.
Motivator dan praktisi investasi saham, Hary Suwanda, mengatakan investor saham ini harus bisa mengetahui kondisi perusahaan dengan menganalisa fundamental dan teknikal. Menganalisa perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Dengan demikian bisa mengelola dan mengendalikan resiko.
"Apakah saham yang kita beli ada potensi turun? Kalaupun turun apa yang harus kita lakukan agar dalam kondisi turun tapi tetap untung," ujar Hary dalam Seminar Investasi Milenial dengan tema Menjadi Kaya dengan Cerdas Melalui Investasi Saham yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi STIE Kesuma Negara Biltar di Gedung Balai Kota Koesoemawicitra Blitar, Minggu (1/3/2020).
Bagi investor pemula, Hary menyarankan untuk investasi saham jangka panjang dengan masuk ke perusahaan-perusahaan kategori blue chip atau perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil dan liabilitas yang tidak terlalu banyak.
Dia mencontohkan, pilih perusahaan yang menguasai hajat hidup orang banyak atau yang memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti BRI (BBRI), BCA (BBCA), Unilever (UNVR), dan masih banyak perusahaan lainnya.
Baca Juga
"Saat ini cocok bagi investor saham pemula untuk borong saham semisal BBRI karena harga lagi turun karena imbas virus Corona", jelasnya.
Namun, yang perlu diingat, jangan sampai masuk ke perusahaan yang harga sahamnya di bawah Rp100, karena bisa jadi itu saham gorengan para spekulan.
Satu lagi, untuk bisa belanja saham, juga harus bisa pilih perusahaan sekuritas yang kredibel dan bonafit. Untuk mengetahuinya, bisa akses situ OJK yang menyediakan info sekuritas terpercaya.
Retno Murnisari, Ketua Jurusan Akuntansi STIE Kesuma Negara Blitar menyampaikan untuk bisa untung, para milenial harus rajin analisa, baik kondisi pasar maupun kondisi perusahaan.
"Sebagai milenial, para mahasiswa mesti terus belajar terutama pada para investor saham yang sudah sukses. Harapannya, Seminar ini bisa jadi jembatan awal untuk menuju langkah berikutnya dalam menggeluti investasi saham," ujarnya.
Seminar yang didukung oleh Bisnis Indonesia Perwakilan Jawa Timur ini juga dihadiri pembicara dari profesional muda Seprido Wicaksono dan motivator M. Labib Rohman.