Bisnis.com, SURABAYA - Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Sapi Segar (PPSDS) Jawa Timur memprediksi harga daging sapi kurban pada Juli mendatang bisa mengalami kenaikan hingga Rp4,5 juta/ekor.
Ketua PPSDS Jatim, Muthowif mengatakan meski masih 2 bulan lagi, kebutuhan sapi untuk momen Hari Raya Iduladha cukup mengkhawatirkan karena bakal mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
“Prediksi kondisi kenaikan harga sapi kurban ini disebabkan oleh sulitnya mendapatkan sapi kurban yang sesuai hukum syariah (hukum kurban), karena yang cari banyak, tetapi stok sapi yang siap buat kurban itu sedikit/terbatas,” katanya kepada Bisnis, Jumat (28/5/2021).
Dia mengatakan, masyarakat sebetulnya bisa saja mendapatkan sapi kurban yang lebih murah di pasaran seperti sapi yang belum cukup umur atau sapi yang berbadan kurus atau kurang layak.
“Namun kondisi sapi yang seperti ini tidaklah layak dan tidak sesuai dengan hukum kurban,” katanya.
Muthowif mengatakan, saat ini harga sapi hidup sekitar Rp52.000/kg. Harga tersebut sudah meningkat dibandingkan sebelumnya hanya Rp47.000/kg. Harga sapi hidup tersebut juga diperkirakan terus merangkak naik sampai Iduladha 2021 hingga mencapai Rp65.000/kg.
“Kalau kenaikan harga ini terjadi, maka ini merupakan harga tertinggi dalam 10 tahun terakhir,” ujarnya.
Dia menyebut, harga sapi kurban pada 2020 mencapai Rp50.000/kg, sehingga dengan demikian untuk harga tahun ini ada kenaikan sekitar Rp15.000/kg timbang hidup.
“Kalau dihitung rata-rata per ekor, maka satu ekor sapi kurban ada kenaikan sekitar Rp4,5 juta/ekor,” imbuhnya.