Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2.494 Petani di Nganjuk Akses Listrik PLN untuk Pertanian

Pengairan menggunakan diesel selain lebih mahal juga susah mendapat bahan bakarnya.
Instalasi listrik di persawahan./Ist
Instalasi listrik di persawahan./Ist

Bisnis.com, SURABAYA - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat sebanyak 2.494 orang petani di Kabupaten Nganjuk selama lima tahun terakhir menggunakan listrik PLN.

Hingga Maret 2024, terdapat penambahan pelanggan yang beralih menggunakan listrik PLN mencapai 344 orang petani Kabupaten Nganjuk. Banyaknya petani yang beralih memilih menggunakan listrik PLN ini didorong pemasaran intensif dan ekstensif PLN.

Sumartono, 62, Petani Dusun Mojorebun, Kabupaten Nganjuk mengutarakan kisahnya menggunakan diesel untuk pengairan selama 40 tahun dan kini memilih beralih ke listrik PLN setelah merasakan lebih ekonomis.

"Jika sebelumnya pengairan menggunakan diesel selain lebih mahal juga susah mendapat bahan bakarnya. Dalam 1 (satu) kali penyiraman kebutuhan bahan bakar diesel mencapai 3 liter atau senilai Rp27.000, sementara untuk listrik PLN hanya membutuhkan Rp5000. Penghematan mencapai 81%," ungkap Sumartono.

Selain lebih hemat secara operasional, elektrifikasi PLN ini akan menjadi lebih cepat karena penyiraman semakin teratur. Ia juga mengungkapkan saat menggunakan bahan bakar diesel harus mendapat izin dan mendapat pembatasan kuota 30 liter/hari.

"Petani di sini memanfaatkan listrik untuk mengusir hama dan menekan biaya pemeliharaan pertanian yang sebelumnya masih menggunakan cara tradisional," kata Sumartono.

Pengalaman serupa juga diceritakan Heppy, Petani Kebun Jeruk Desa Bolo, Kecamatan Ujung Pangkah Gresik ini mengungkapkan sebelumnya menggunakan mesin diesel untuk operasional sumur bor mengairi 40 hektare lahan pertaniannya dengan hasil panen per bulan 2 ton per hektare. Setelah memanfaatkan listrik PLN, ia mampu meningkatkan efisiensi produksi hingga 61%.

"Semenjak menggunakan listrik PLN kami beralih ke pompa elektrik tipe submersible pump sehingga pengairan menjadi sangat lancar dan produktivitas pohon meningkat sehingga hasil buah melimpah. Hasil panen kami naik menjadi 150%," tutur Heppy.

Pengalaman lain diceritakan oleh Bambang Supeno. Ia merupakan pengelola penggilingan padi berdaya 131 kVA yang menghemat biaya operasional sebesar 40 - 50% sejak beralih dari mesin diesel menjadi listrik. Selain itu operasional jadi semakin praktis, tidak berisik dan bersih.

“Berkat penghematan biaya operasi, produksinya meningkat menjadi 48 ton/bulan atau meningkat 30% dari biasanya,” terang Bambang.

General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo mengatakan total pelanggan sektor pertanian atau yang disebut electrifying agriculture di Jawa Timur mencapai 152.269 pelanggan dengan daya terpasang 1.207.709 kVA. Pelanggan tersebut berasal dari sektor perikanan, perkebunan, pertanian dan peternakan yang telah merasakan manfaat positif beralih ke listrik PLN.

"Dengan kecukupan daya di Jawa Timur, PLN siap mendukung penuh pertumbuhan di sektor pertanian untuk menggerakkan roda perekonomian," kata Agus dalam siaran pers.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper