Bisnis.com, MALANG — Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Malang pada April 2024 mencapaj 53,06%, meningkat 8,30 poin dibandingkan Maret 2024, sedangkan TPK hotel non-bintang sebesar 23,86% meningkat 3,88 poin dibandingkan Maret 2024 yang dipicu momen Idulfitri.
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, mengatakan jika direratakan tiongkat hunian hotel di Malang pada April mencapai 46,21%, lebih tinggi dibandingkan rerata Jatim yang mencapai 37,60% dan nasional yang mencapai 37,85%.
“Tingkat hunian hotel di Malang secara rerata meningkat 7,27 poin secara bulanan dan 7,30 poin secara tahunan,” ucapnya.
Rerata lama menginap tamu mencapai 1,54 hari untuk hotel berbintang, sedangkan hotel non-bintang mencapai 1,04 hari.
Secara rerata, lama mengingap tamu hotel di Malang mencapai 1,46 hari, lebih tinggi dari rerata Jatim yang mencapai 1,35 hari, namun lebih rendah dari rerata nasional yang mencapai 1,52 hari.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universiotas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai momen liburan Hari Raya Idulfitri berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan yang direpresentasikan dengan meningkatnya TPK.
Baca Juga
Semakin beragamnya destinasi wisata di Malang Raya, kata dia, semakin memperbesar potensi kunjungan wisatawan dan stay lebih lama sehingga TPK meningkat untuk hotel berbintang maupun non-bintang.
Tidak hanya wisata Malang Raya, kata dia, namun Kota Malang juga memiliki daya tarik untuk wisatawan menginap di hotel di wilayah Kota Malang, yaitu event-event pendidikan seperti ujian masuk perguruan tinggi dan wisuda mahasiswa turut menopang tingkat hunian hotel.
“Disamping itu, berbagai aktivitas pemerintahan yang memanfaatkan MICE maupun kuliner yang beragam semakin mendukung Kota Malang menjadi pilihan untuk stay wisatawan dalam menikmati destinasi wisata di Malang Raya,” kata Joko, Senin (10/6/2024). (K24)