Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenali Nyeri Punggung Bawah dan Vertigo untuk Penanganan Tepat

Nyeri punggung bagian bawah dan vertigo merupakan dua gangguan kesehatan yang paling sering dikeluhkan pasien ke dokter.
Simposium Management of Common Problem in Daily Practice: Focus on Low Back Pain and Vertigo di Surabaya, Sabtu (27/7/2024)./Bisnis-Andik S.
Simposium Management of Common Problem in Daily Practice: Focus on Low Back Pain and Vertigo di Surabaya, Sabtu (27/7/2024)./Bisnis-Andik S.

Bisnis.com, SURABAYA - Nyeri punggung bagian bawah dan vertigo merupakan dua gangguan kesehatan yang paling sering dikeluhkan pasien ke dokter. Oleh karenanya, perlu pemahaman dan analisa tepat terhadap keduanya agar bisa dilakukan tindakan yang sesuai.

Dokter ahli saraf, dr. Fadil Sp.N menjelaskan bila menemukan pasien dengan keluhan low back pain (LBP) atau nyeri punggung bagian bawah, kenali sedini mungkin penyebabnya.

"Jangan hanya mengandalkan data 70% disebabkan ketegangan otot," jelasnya dalam Simposium Management of Common Problem in Daily Practice: Focus on Low Back Pain and Vertigo di Surabaya, Sabtu (27/7/2024).

Fadil menjelaskan nyeri punggung bagian bawah memang bisa hanya disebabkan ketegangan otot. Namun demikian, bisa juga disebabkan dampak gangguan kesehatan lain, semisal gangguan ginjal, batu empedu, TBC maupun penyakit lain.

"Oleh karena harus dibedakan secara spesifik, apakah gangguannya biasa, atau sistemik gangguannya," tuturnya.

Menurutnya setiap gangguan perlu penanganan berbeda, termasuk obat yang diberikan. Oleh karenanya kenali sumber gangguan, raba gejalanya, dan hentikan gangguan awal kesehatan tersebut. Bila memberikan obat pertimbangkan juga efek sampingnya.

Kenali Vertigo

Dalam acara yang diinisiasi DKSH dan diikuti sekitar 200 dokter tersebut, dokter neurologi Dr. dr. Valentinus Besin, Sp.N menjelaskan tentang vertigo, salah satu keluhan yang juga paling sering disampaikan ke dokter.

"Periksa gangguannya apa, lalu jangan sampai keluhan yang disampaikan pasien mengarah ke gangguan lebih parah," jelasnya.

Valen menjelaskan pasien kerap hanya menggambarkan dengan istilah pusing, mumet, ngliyeng dan beragam bahasa daerah lain untuk keluhan kesehatannya. Padahal, dokter harus bisa membedakan antara nyeri kepala, rasa melayang, atau rasa kepala berputar.

"Gap [kesenjangan] bahasa antara pasien dan harapan pasien harus diatasi," ujarnya dalam simposium sehari itu.

Menurutnya dengan mengetahui secara pasti gangguan awal bisa dilakukan dengan berbagai tes. Semisal meminta pasien duduk lantas berdiri kemudian berjalan dalam simultan. Bisa pula dengan tes mata, melihat gambar dan berjalan dsb.

Keluhan pasien di fungsi tubuh juga bisa dijadikan diagnosa awal. Sebagai contoh, adakah rasa kesemutan, rasa tebal di wajah, pergerakan bola mata, mual atau muntah dan beragam keluhan lain.

"Kalau semisal curiga itu stroke atau disebabkan penyakit lain bisa diskusi dengan dokter lain, spesialis bidang lainnya," tuturnya.

Dia menegaskan terapi tahap awal menjadi penting dan harus hati-hati karena bisa membantu pasien, apakah sakit biasa atau ada kegawatan lebih dari keluhan yang dirasakan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler