Bisnis.com, MALANG - Gelaran Pilkada Kota Malang berpotensi untuk menaikkan inflasi, berkaca pada pelaksanaan Pilpres dan Pileg lalu.
Pj. Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, mengatakan Pilkada memiliki potensi yang dapat mempengaruhi kondisi inflasi di daerah. Seperti saat pilpres dan pileg lalu, berdampak pada naiknya inflasi, meski angkanya tidak signifikan.
“Karena itulah, saya meminta staf danTPID Kota Malang untuk fokus pada pengendalian inflasi khususnya jelang Pilkada serentak ini,” katanya dalam Forum High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, Rabu (18/9/2024).
Dia menambahkan, pengendalian inflasi merupakan isu strategis nasional yang juga disampaikan Presiden Joko Widodo saat rakor dengan seluruh Kepala Daerah di Ibukota Nusantara (IKN) beberapa waktu lalu. Dalam arahannya, Presiden berpesan pengendalian inflasi di daerah perlu dilakukan secara maksimal.
"Ini sesuai dengan arahan bapak Presiden saat di IKN lalu, daerah harus mampu mengendalikan inflasi dengan upaya yang maksimal," ucapnya.
Karena itulah, berbekal inflasi Kota Malang secara year to date (ytd) sampai Agustus sebesar 1,88%, Iwan optimis inflasi Kota Malang dapat terkendali meski menjelang gelaran pilkada. Dua hal yang menjadi focus dalam pengendalian inflasi, yakni terkait ketersediaan stok dan keterjangkauan harga.
Baca Juga
"Saya optimis dampak pilkada bisa dikendalikan, maka dua hal ini kita fokuskan, bagaimana stok di pasar dan bagaimana harganya. Ini penting, treatment nya bisa kita lakukan operasi pasar dan pemantauan,"ucapnya.
Dia juga menekankan pentingnya pengendalian inflasi dalam mendukung keberhasilan pembangunan daerah. Karena itulah, dirinya berharap seluruh stakeholder dapat berkolaborasi dalam pengendalian inflasi Kota Malang.
"Inflasi jadi salah satu instrumen keberhasilan pembangunan dan ini butuh kolaborasi berbagai stakeholder. Saya harap kolaborasi ini mampu memberikan efek positif dan inflasi Kota Malang dapat terus terkendali,” ujarnya.(K24)