Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapkan Investasi Rp70 Miliar, Mandiri Capital Tambah 3 Startup

Perusahaan modal ventura PT Mandiri Capital Indonesia tahun ini berencana menggandeng 3 sampai 4 startup (perusahaan rintisan) baru dengan mengalokasikan investasi sekitar Rp50-Rp70 miliar.
Kegiatan Seminar Nasional Banking and Finance Festival 2018 bertema 'Era Perbankan Digital : Peluang dan Tantangan' di STIE Perbanas, Selasa (17/4/2018)/Bisnis-Peni Widarti
Kegiatan Seminar Nasional Banking and Finance Festival 2018 bertema 'Era Perbankan Digital : Peluang dan Tantangan' di STIE Perbanas, Selasa (17/4/2018)/Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - Perusahaan modal ventura PT Mandiri Capital Indonesia tahun ini berencana menggandeng 3 sampai 4 startup (perusahaan rintisan) baru dengan mengalokasikan investasi sekitar Rp50-Rp70 miliar.

CEO Mandiri Capital Indonesia, perusahaan fintech, Eddi Danusaputro mengatakan sejak 2016 berdiri hingga saat ini Mandiri Capital sudah berinvestasi dengan 8 startup di Indonesia.

Kebanyakan startup bergerak di bidang finansial baik peer to peer lending hingga solusi usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Tahun ini kami akan tambah investasi lagi 3-4 startup dan sekarang sedang dalam tahap penjajakan. Ada yang UMKM solution dan juga peer to peer lending," katanya di sela-sela Seminar Nasional Banking and Finance Festival 2018 di STIE Perbanas, Selasa (15/4/2018).

Adapun 8 startup yang sudah bermitra dengan Mandiri Capital bentukan Bank Mandiri yakni Mitra Transaksi, Digital Artha Media pengelola platform Mandiri e-Cash, Cashlez, Moka Pos, Amartha serta PrivyID. Dari sekian startup tersebut, Mandiri Capital sudah menyuntikan modal hingga Rp350 miliar.

Eddi mengatakan saat ini Mandiri Capital terus mencari peluang-peluang investasi di starup-startup Indonesia. Salah satunya menyasar kampus-kampus dan co-working space yang kini mulai banyak bermunculan.

"Biasanya di sana kami bisa menemukan adanya startup yang potensial untuk kita kembangkan sama-sama dengan Mandiri," ujarnya.

Dia menjelaskan perusahaan modal ventura bukan perusahaan bank sehingga membentuk mitra atau membeli saham startup. Biasanya membeli saham sekitar 20%-50% bergantung potensi dan kebutuhan startup tersebut.

"Jadi kita bersama startup bersama-sama mengembangkan bisnis financial technology (fintech). Kalau untung ya untung bareng, kalau rugi ya rugi bareng," jelasnya.

Eddi menjelaskan, sejauh ini banyak startup yang memang belum profit. Namun begitu, ke depan diyakini bakal profitable sejalan dengan daya tarik dari masyarakat.

"Startup yang profitable itu bisa diukur dari atraction masyarakat. Kalau atractionnya tinggi berarti masyarakat dan pasar sudah menggunakan produknya. Kalau sekarang ini startup sedang tahap ekspansi," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper