Bisnis.com, SURABAYA—Perusahaan mebel PT Integra Indocabinet Tbk. tahun ini memproyeksikan pertumbuhan penjualan bisa mencapai 20% seiring dengan potensi proyek pembuatan bangku sekolah dan furnitur Wisma Atlet Palembang.
Direktur Keuangan Integra, Wang Sutrisno mengatakan tahun lalu perseroan sempat menggarap segmen pendidikan yakni bangku sekolah senilai Rp70 miliar, serta menggarap proyek Wisma Atlet Asean Games 2018.
"Tahun ini ada proyek lagi bangku sekolah senilai Rp100 miliar. Selain itu juga ada banyak potensi lain seperti proyek-proyek hotel baru dari bintang 3 sampai bintabg 4 di wilayah Balikpapan, Makassar dan Bali," katanya saat RUPS, Senin (4/6/2018)
Adapun pada 2017 perseroan mencatatkan penjualan Rp1,7 triliun atau meningkat 31,1% dibandingkan capaian 2016. Sedangkan laba bersih tercapai Rp171,4 miliar. Dari penjualan tersebut, sebanyak 2,3% dikontribusi oleh sektor bisnis ritel, sebanyak 7,6% dari usaha hutan, dan 90,1% disumbang bisnus manufaktur.
Dia mengatakan sejauh ini peseroan memiliki 30,4% pasar domestik dan sisanya adalah pasar ekspor yang kebanyakan disumbang oleh Amerika Serikat 42,4%, disusul pasar Eropa 14,4%, Asia tidak termasuk Indonesia sebesar 12,1%, serta lainnya disumbang oleh Australia dan Afrika 0,7%.
"Peningkatan pasar domestik ini karena adanya proyek-proyek pemerintah," imbuhnya.
Wang menambahkan tahun ini perseroan juga berencana mengoptimalkan hasil konsesi hutan yang selama ini 30%-50% nya digunakan untuk bahan baku furnitur di lini bisnis manufakturnya, dan sisanya dijual mentah untuk industri lain.
"Tahun ini hasil hutan akan kami coba untuk produksi di manufaktur sendiri," imbuhnya.
Di lini bisnis ritel, lanjutnya, Integra akan mengembangkan pasar dengan membuka toko-toko mebel di Galaxy Mall Surabaya dari yang sudah ada sebelumnya bernama Thema Home di Surabaya Barat, maupun membuka toko mebel di Jakarta.
"Membuka pasar di Jakarta juga tidak mudah karena persaingan juga sangat ketat di sana," imbuhnya.
Wang menambahkan pengembangan bisnis juga akan dilakukan dengan membangun infrastruktur e-commerce karena selama ini perkembangan pasar mebel e-commerce juga cukup pesat.
"Selama ini kita support produk mebel seperti di Ikea juga online terbesar di Amerika seperti Amazon," imbuhnya.