Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peternak Ayam Petelur Blitar Jajaki Kerja Sama dengan Petani Sulawesi

Peternak ayam petelur asal Kab. Blitar, Jatim, menjajagi kerja sama dengan petani jagung asal beberapa daerah di Sulawesi berupa barter hasil produk.
Bupati Blitar Rijanto (tiga dari kiri) bersama dengan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak (dua dari kiri), Kepala KPw BI Jatim Difi Ahmad Johansyah (paling kiri), dan Kepala KPw BI Kediri Djoko Raharto (paling kanan) melakukan toast kopi pada Festival Kopi di Blitar, Minggu (29/7/2018) malam/Bisnis-Choirul Anam
Bupati Blitar Rijanto (tiga dari kiri) bersama dengan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak (dua dari kiri), Kepala KPw BI Jatim Difi Ahmad Johansyah (paling kiri), dan Kepala KPw BI Kediri Djoko Raharto (paling kanan) melakukan toast kopi pada Festival Kopi di Blitar, Minggu (29/7/2018) malam/Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, BLITAR—Peternak ayam petelur asal Kab. Blitar, Jatim, menjajagi kerja sama dengan petani jagung asal beberapa daerah di Sulawesi berupa barter hasil produk.

Bupati Blitar Rijanto mengatakan beberapa daerah di Sulawesi yang dijajagi untuk bekerja sama, yakni Kab. Majene, Sulawesi Barat; Kab. Mamuju, Sulawesi Barat; dan Kab. Toli-toli, Sulawesi Tengah.

“Secara prinsip, pemda di tiga daerah tersebut sudah sepakat untuk bekerja sama. Tinggal masalah teknis kerja samanya, yakni masalah bisnisnya antarentitas bisnis,” katanya di sela-sela Festival Kopi di Blitar, Minggu (29/7/2018) malam.

Dari sisi kelembagaan, peternak ayam petelur Kab. Blitar sudah siap. Mereka sudah membentuk wadah, Koperasi Ayam Putera Blitar, namun petani di tiga daerah di Sulawesi masih belum siap dari sisi kelembagaan.

Namun, kata dia, sebenarnya bisa ditandatangani kerja sama antarpemda, sedangkan dari sisi bisnisnya, dibicarakan menyusul antarpelakunya, yakni Koperasi Putera Blitar dan koperasi dari tiga daerah di Sulawesi.

“Untuk mematangkan kerja sama ini, nanti kami akan berbicara lagi dengan dimediasi Kantor Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia (BI). Saya berharap, November kerja sama itu bisa ditandatangani dan realisasi kerja sama pada awal tahun depan,” ucapnya.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Djoko Raharto mengatakan pihaknya siap membantu Pemkab Blitar dan Koperasi Putera terkait rencana kerja sama dengan tiga daerah di Sulawesi dalam bentuk barter telur dengan jagung.

Jika kerja sama tersebut terealisasi, akan sangat membantu peternak ayam petelur di Blitar dalam hal pemenuhan kebutuhan pakan ternak. Hal itu terjadi karena kebutuhan jagung sangat tinggi dalam komposisi pakan ternak yang menyumbang 60%.

Dengan adanya kerja sama itu pula, maka diharapkan harga telur bisa stabil. Tidak mengalami volatilitas harga sehingga berdampak merugikan peternak.

Peternak tidak khawatir kelebihan stok telur karena pangsanya sudah jelas. Produksi telur dari peternak ayam petelur yang tergabung dalam koperasi itu mencapai 400-600 ton/hari, jumlah yang tidak sedikit.

Pasar telur juga semakin terbuka dengan adanya ketentuan bahwa telur menjadi salah satu komoditas yang diberikan keluarga prasjeahtera dalam bentuk Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).

Di sisi lain, petani jagung di Sulawesi juga diuntungkan dalam kerja sama tersebut karea mereka tidak kesulitan mencari pasar komoditas pangan tersebut.

Kebutuhan pakan ternak dari jagung untuk peternak di Kab. Blitar mencapai 1.000 ton/hari, sedangkan produksi jagung di tiga daerah tersebut mencapai 1,5 juta ton/tahun.

Menurut dia, peternak ayam petelur di Kab. Blitar termasuk binaan BI Kediri dalam klaster telur. Model pembinaannya, mulai dari sisi hulu sampai hilir.

Dari aspek hulu, produksi, BI Kediri menginisiasi peternak ayam peterlur yang jumlahnya mencapai 5.400 orang untuk membuat pakan ternak dengan menggunakan teknologi fermentasi MA-11. Dari hasil uji coba, ternyata memuaskan.

Produksi telur tinggi sama seperti saat peternak ayam petelur menggunakan pakan pabrikan, namun dari sisi biaya sangat murah dan ramah lingkungan. Telur yang dihasilkan juga relatif sehat karena tidak menggunakan hormon.

“Sudah diujicoba secara sederhana. Ada orang yang biasanya makan telur ayam ras merasa gatal-gatal, namun saat ayam mengkonsumsi makanan ternak yang diolah dengan teknologi MA-11, ternyata tidak merasa gatal-gatal lagi. Ini menggembirakan,” ucapnya.

Sedangkan dari sisi hilirnya, membantu peternak dalam perluasan pasar telur sehingga produk tidak sampai menumpuk, apalagi tidak terjual.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper