Bisnis.com, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memprediksi denda keterlambatan proyek bagi kontraktor Jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kota-Trucuk mencapai Rp4 miliar.
Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Penataan Ruang Pemkab Bojonegoro Andik Sudjarwo mengatakan keterlambatan pembangunan jembatan dengan kontraktor PT Bintang Sembilan Indah Malang denda tetap berjalan sebesar Rp9 juta/hari.
Dengan perhitungan yang ada, ia menyebutkan kemungkinan kontraktor akan dikenai sanksi denda sekitar Rp4 miliar, karena baru bisa menyelesaikan pekerjaan pada 12 Agustus 2018. Padahal, sesuai kontrak pekerjaan pembangunan Jembatan Bengawan Solo harus sudah selesai akhir 2017.
Saat ini, kontraktor sudah membuka pagar lokasi jembatan, juga melakukan pembersihan di proyek pembangunan Jembatan Bengawan Solo. Sesuai kontrak tambahan pekerjaan pembangunan Jembatan Bengawan Solo terakhirnya pada 24 Agustus.
"Pengenaan denda tetap berjalan. Nanti akan ada perhitungan ulang untuk kepastian jumlahnya. Kalau perkiraan ya sekitar Rp4 miliar," ujarnya, Senin (20/8/2018).
Jembatan Bengawan Solo di Kota-Trucuk dibangun oleh kontraktor PT Bintang Sembilan Indah Malang dalam dua tahap sejak Februari 2016.
Tahap pertama pekerjaannya yaitu pembangunan fondasi jembatan dan pekerjaan lainnya menelan biaya Rp25 miliar dari APBD 2016 dan Rp58 miliar dari APBD 2017.
Pembangunan Jembatan Bengawan Solo dengan panjang 145 meter, lebar 9,75 meter, memiliki model lengkung "grider" dengan bahan baja.
Lelang Lanjutan
Pemkab Bojonegoro juga akan melelang proyek penyelesaian pembangunan Jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kota-Trucuk dengan anggaran Rp7 miliar dari APBD 2018.
"Alokasi anggaran yang disediakan di dalam APBD 2018 untuk penyelesaian akhir proyek Jembatan Bengawan Solo sebesar Rp15 miliar. Tapi, hanya bisa dimanfaatkan Rp7 miliar, karena waktunya yang tidak cukup," katanya, Senin.
Meski demikian, lanjutnya, alokasi anggaran penyelesaian akhir proyek Jembatan Bengawan Solo, antara lain pemasangan lampu, pembuatan jalan untuk pejalan kaki, juga pekerjaan lainnya sudah mencukupi.
"Akan ada lelang untuk pekerjaan penyelesaian akhir Jembatan Bengawan Solo. Bisa jadi pelaksananya bukan kontraktor yang mengerjakan pembangunan jembatan," kata dia menjelaskan.
Ia memperkirakan tahap lelang pekerjaan penyelesaian akhir pembangunan jembatan juga pelaksanaannya sudah bisa selesai akhir Desember.
"Saya kira Jembatan Bengawan Solo akhir Desember sudah bisa dimanfaatkan untuk roda empat," ucapnya.