Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Garam Metode Buka-Tutup Probolinggo Juara Inovasi Provinsi

Inovasi budi daya garam dengan metode buka tutup garam jadi super (Katup Gadis) asal Kabupaten Probolinggo meraih juara I dalam lomba inovasi dan teknologi bidang agrobisnis tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2018.
Pembuatan lantai produksi garam sistem buka-tutup./Antara
Pembuatan lantai produksi garam sistem buka-tutup./Antara

Bisnis.com, PROBOLINGGO – Inovasi budi daya garam dengan metode buka tutup garam jadi super (Katup Gadis) asal Kabupaten Probolinggo meraih juara I dalam lomba inovasi dan teknologi bidang agrobisnis tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2018.

"Metode Katup Gadis dianggap menjadi solusi tentang produksi garam di musim penghujan dan alhamdulillah jadi juara berkat dukungan dan doa semua pihak," kata Ketua Kalibuntu Sejahtera I Suparyono di Kabupaten Probolinggo, Kamis (4/10/2018).

Perwakilan Kabupaten Probolinggo yakni Kelompok Usaha Garam Rakyat Kalibuntu Sejahtera I mengungguli perwakilan dari Kabupaten Lumajang, Lamongan, Blitar dan Kota Malang dalam inovasi dan teknologi bidang agrobisnis tersebut.

"Metode kristalisasi garam Katup Gadis ini awalnya diberi nama sederhana yakni garam On/Off. Nama itu disematkan karena metode kristalisasi garam dengan sistem buka tutup yang membuat petambak masih tetap bisa memanen garam saat musim hujan," katanya.

Menurutnya dulu pembuatan garam kristal selalu ditaruh berlantai tanah dan terbuka tanpa adanya penutup, sehingga petani tidak akan memproduksi garam saat memasuki musim peralihan dari kemarau ke hujan.

"Melihat kondisi itu, kami berinisiatif membuat terobosan dengan membuat meja kristal dengan alas menggunakan geo isolator. Bukan hanya itu, pada perlengkapan tersebut terpasang pula batang-batang bambu berukuran kecil dan panjang yang melintang dengan arah melebar, sehingga kalau turun hujan tidak perlu khawatir gagal panen," katanya.

Suparyono mengatakan upaya itu sudah dilakukan sejak peralihan musim hujan pada April 2017 dan masih belum banyak petani memproduksi garam karena kekhawatiran hujan datang tiba-tiba.

"Metode tetap saya lakukan sampai sekarang. Dengan ukuran meja kristal 4x40 meter, kami bisa panen 1,5 ton garam dalam waktu 7 hari," katanya.

Ia berharap inovasi tersebut bisa diadopsi juga oleh petambak garam di daerah lain dan bisa diterapkan secara nasional, sehingga ke depan tidak ada kelangkaan garam dan pemerintah tidak perlu melakukan impor garam.

Sementara Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi mengatakan prestasi inovasi dan teknologi tersebut sudah dua kali didapat oleh Kabupaten Probolinggo karena pada tahun 2017 juga meraih juara I tentang inovasi pembuatan pakan ikan.

"Kami ingin keberhasilan itu diterapkan lebih luas lagi bagi pelaku usaha perikanan di Kabupaten Probolinggo dan kami akan mengikutkan lagi inovasi dan teknologi untuk pelaku usaha perikanan di tingkat provinsi tahun depan," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper