Bisnis.com, SURABAYA – Grab Indonesia menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk mengembangkan bisnis dan inovasi bidang teknologi termasuk memberikan kesempatan magang di Grab bagi mahasiswa.
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan kerja sama dengan ITS ini merupakan pertama kali dilakukan Grab untuk mengembangkan sayap di bidang pendidikan dan human resources.
"ITS ini menjadi role model kita untuk memajukan mahasiswanya menuju teknologi untuk mendorong terciptanya lebih banyak inovasi," katanya seusai penandatanganan kerja sama Grab dengan ITS, Senin (22/10/2018).
Adapun sejumlah bentuk kerja sama ITS dan Grab yang akan digarap dengan memulai membangun fasilitas di lingkungan ITS. Di antaranya Smart Shelter yakni lokasi penjemputan bagi pelanggan Grab yang akan ditempatkan di 3 lokasi strategis dan dilengkapi dengan fasilitas wifi, lalu membangun Grab Food Booth yakni lokasi pengambilan pesanan makanan melalui layanan pesan-antar makanan Grab.
"Grab Food akan ditempatkan di beberapa area asrama mahasiswa. Hal ini akan mempermudah mitra pengemudi dalam mengantarkan pesanan makanan mahasiswa di lingkungan kampus," jelasnya.
Selain itu, tahun ini juga akan mengimplemtasikan Grab for Business bagi seluruh karyawan ITS agar dapat menikmati Iayanan moda transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau.
Setelah berkendara, karyawan ITS akan mendapatkan struk elektronik dengan detail perjalanan yang lengkap dan akan dikirimkan ke email karyawan tersebut agar bisa diklaim ke perusahaan.
"Manajemen ITS juga dapat melacak pengeluaran biaya perusahaan dan menganalisa perjalanan bisnis dari karyawan, serta membantu mengatur kebijakan transportasi bisnis yang tepat," jelasnya.
Khusus untuk Grab for Business, Grab saat ini sudah bekerja sama dengan 3.000 perusahaan besar di Asia baik perusahaan kecil, menengah dan besar.
Rizki menambahkan model kerja sama tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan pengguna aplikasi Grab di Surabaya. Grab mengklaim saat ini di Indonesia, Grab memiliki pangsa pasar 62% dari total pengguna transportasi online.
"Jumlah market share tersebut naik dibandingkan tahun lalu yang hanya 30%," imbuhnya.
Secara regional Asia, Grab saat ini sudah memiliki 100 juta pengguna yang tersebar di 235 kota. Di Indonesia sendiri, Grab sudah hadir di 137 kota.
Dalam kesempatan yang sama, Rektoe ITS Joni Hermana menambahkan kerja sama dengan Grab diharapkan bisa membawa pendidikan menuju revolusi industri 4.0 yang sedang digaungkan pemerintah.
"Untuk menuju industri 4.0 ini caranya memang harus berkolaborasi dengan perusahaan yang sesuai dengan bisnis teknologi. Seperti Grab, kami melihat perkembangannya sangat pesat dan secara prinsip sesuai dengan program pendidikan kita," ujarnya.