Bisnis.com, MALANG – PT Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange(JFX) bekerja sama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan perusahaan pialang perdagangan berjangka komoditi menargetkan dapat mendirikan 10 Futures Trading Learning Center (FTLC) di perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk memberikan edukasi mengenai perdagangan tersebut kepada mahasiswa tahun ini.
Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis JFX Lukas Lauw mengatakan kerja sama dengan para akademisi bisa membantu terciptanya persepsi yang positif bagi para perusahaan pialang berjangka.
“Dengan pengetahuan yang lebih dalam, para akademisi akan lebih memahami dan bisa memberikan porsinya melalui beragam tulisan, edukasi, dan kontribusi lain untuk kemajuan Industri Perdagangan Berjangka Komoditi,” katanya di sela-sela peresmian dan penandatanganan FTLC dengan STIE Malangkucecwara, Malang, Selasa (18/6/2019).
FTLC tersebut didirikan atas kerja sama PT Bestprofit Futures (BPF) bersama dengan JFX dan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).
FTLC, kata Lukas, merupakan pusat kegiatan ilmiah, informasi dan sosialisasi perihal Perdagangan Berjangka Komoditi, sekaligus wadah pembinaan kewirausahaan serta profesionalisme bagi mahasiswa dan pengajar di lingkungan kampus.
Program FTLC merupakan salah satu wujud komitmen BBJ dan KBI bersama dengan para pelaku pialang berjangka untuk melaksanakan edukasi secara konsisten kepada para generasi muda.
Baca Juga
Saat ini total 24 kampus yang memiliki FTLC dan STIE Malangkucecwara menjadi mitra kedua untuk BPF setelah Universitas Tanjungpura di Pontianak.
Fasilitas infrastruktur ruang untuk FTLC disediakan oleh kampus, sementara perangkat infrastruktur pendukung disediakan oleh BPF. Menurut Lukas, sampai saat ini sudah terealisasi empat FTLC, sisanya diharapkan dapat berdiri sampai akhir tahun.
FTLC itu penting untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya mahasiswa karena perdagangan berjangka komoditi masih belum banyak dikenal masyarakat jika dibandingkan dengan perdagangan saham.
Sampai saat ini, ada sekitar 100.000 nasabah perdagangan berjangka komoditi, sedangkan wakil perusahaan pialang perdagangan berjangka ada 1.500 orang.
“Para mahasiswa adalah future market bagi industri Perdagangan Berjangka Komoditi. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pemahaman yang benar sejak dini kepada mereka. Selain diharapkan dapat memahami investasi Perdagangan Berjangka komoditi, juga melahirkan minat untuk berkarir sebagai Wakil Pialang Berjangka atau calon investor di masa depan,” kata Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Agung Rihayanto.
Pimpinan Cabang PT Bestprofit Futures Malang Andri berharap fasilitas pembelajaran ini bisa membantu para mahasiswa dan para pengajar untuk mengenal manfaat dan risiko investasi di perusahaan pialang berjangka dari perusahaan pialang yang legal.
“Tidak menutup kemungkinan bahwa seluruh individu yang ada di kampus Malangkucecwara ini akan menjadi bagian dari salah satu perusahaan pialang berjangka nantinya, bisa sebagai investor maupun sebagai karyawan. Yang penting bagi kami, rekan-rekan di sini menyadari keberadaan industri pialang berjangka sebagai bagian dari dunia investasi di Indonesia,” tandasnya.
Plh.Ketua STIE Malangkucecwara, Tutik Arniati berharap seluruh civitas akademika bisa memanfaatkan maksimal fasilitas FTLC ini untuk melakukan praktik bersama dengan perusahaan pialang berjangka resmi melalui simulasi trading dan mempelajari semua jenis potensi keuntungan dan risiko investasi yang terjadi di Perdagangan Berjangka Komoditi.
“Jadi tidak hanya teori, ibarat belajar bahasa, bisa langsung praktik dan cepat memahami,” tandasnya. (k24)