Bisnis.com, MALANG—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang mendorong percepatan pembentukan agen Laku Pandai untuk meningkatkan angka inklusi keuangan.
Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri mengatakan dengan banyaknya agen Laku Pandai maka masyarakat yang terlayani layanan bank.
Dengan mengetahui layanan perbankan dengan baik, maka masyarakat pada gilirannya bisa memanfaatkan layanan bank secara langsung di kantor cabang untuk mendapatkan layanan seperti menempatkan dananya dalam jumlah maupun mengajukan kredit sehingga dapat meningkatkan kesejahteran mereka.
“Sampai Juni 2019, agen Laku Pandai di wilayah kerja OJK Malang mencapai 1.124 agen dan 24.000 rekening,” ujarnya di Malang, Kamis (26/9/2019).
Sampai 2016, tingkat inklusi keuangan nasional mencapai 67,8%, jauh meningkat bila dibandingkan tingkat inklusi pada 2013 yang hanya mencapai 59,7%.
Strategi yang ditempuh OJK mendorong percepatan pembentukan agen Laku Pandai, kata Sugiarto, yakni pembentukan agen tersebut sebagai kegiatan usaha BUMDes.
Dengan banyaknya agen Laku Pandai, dia meyakinkan, bank sebenarnya diuntungkan karena dapat melayani masyarakat di tingkat desa tanpa harus mendirikan kantor sehingga terjadi efisiensi biaya.
Lewat layanan Laku Pandai, a.l masyarakat bisa membuat basic saving account (BSA), menabung, menarik dana, pembayaran, asuransi mikro, dan penyaluran kredit mikro.
Lurah Pujonkidul, Kec. Pujon, Kab. Malang Udi Hartoko menegaskan Laku Pandai di BUMDes berhasil mendorong masyarakat di sana memanfaatkan layanan perbankan. Transaksi di Agen46 Pujonkidul mencapai 200 transaksi/bulan.
Pemimpin Cabang BNI Brawijaya Irwansyah Kusuma Putera mengatakan pada posisi Agustus 2019, jumlah Agen46 di wilayah kerja BNI Brawijaya mencapai 713 agen dengan jumlah transaksi 48.666, jumlah pembukaan agen 62, dan nominal transaksi Rp13,7 miliar.
Pada posisi yang sama di Kec. Pujon, jumlah agen sebanyak 27, jumlah transaksi 1.052, jumlah pembukaan agen 2, dan nominal transaksi Rp529,3 juta.
Posisi yang sama Agen46 di BNI Wilayah Malang, jumlah agen sebanyak 14.019, jumlah transaksi jumlah 13.957.280, pembukaan agen 1.459, dan nominal transaksi Rp666,13 miliar.
“Jumlah rekening sebanyak itu ada yang dibuka langsung ke agen, ada yang berisifat program bansos. Termasuk nilai transaksinya,” ucapnya.
Sampai akhir semestyer I/2019, data OJK menyebutkan jumlah agen Laku Pandai mencapai 1.123.098 dengan sebaran agen di Pulau Jawa 65% dan luar Pulau Jawa 35%. Jumlah rekening BSA 24.226.083, 68% di Pulau Jawa dan sisanya di luar P. Jawa.
Sedangkan jumlah saldo BSA senilai Rp2,49 triliun dengan besaran saldo BSA di Pulau Jawa 44% dan di luar Pulau Jawa 56%.
Tiga bank yang telah menyalurkan kredit mikro melalui agen Laku Pandai kepada nasabah BSA selama triwulan II/2019 a.l BRI menyalurkan Rp32,12 miliar kepada 2.799 nasabah, BTPN Rp0,01 miliar kepada 12 nasabah, BNI Rp16,94 miliar untuk 800 nasabah sehingga total pembiayaan yang telah disalurkan sebesar Rp49,.07 ,miliaruntuk 3.611 nasabah BSA.