Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyatakan, pasien positif Covid-19 berinisial Is (42) asal Jombang, Jawa Timur saat ini dirawat di Rumah Isolasi Kota Pontianak.
"Kondisi pasien saat ini relatif baik, yakni kondisi fisiknya hanya capek, karena selama tiga hari ini dia berpindah-pindah tempat atau dalam pelarian," kata Sidiq Handanu di Pontianak, Kamis (6/8/2020).
Dia menjelaskan, pasien Is ini menjalani isolasi agar tidak menularkan Virus Corona tersebut ke orang lain.
"Langkah selanjutnya, kami akan menelusuri riwayat perjalanan pasien Is ini ke mana saja. Selanjutnya akan dilakukan tes cepat terhadap siapa saja yang punya riwayat kontak dengan pasien itu, termasuk melakukan disenfektan pada daerah yang dilewatinya," ungkapnya.
Dia juga mengimbau, kepada seluruh penumpang maskapai Citilink pada 1 Agustus 2020 agar memeriksakan kesehatannya di Dinkes Kota Pontianak, dan lainnya, karena penumpang Citilink waktu itu menyebar di Kota Singkawang dan Sintang.
Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Marijan, mengatakan Is ditemukan oleh petugas kesehatan Pustu Jawa Tengah, Sri Mulyani berdasarkan informasi dari masyarakat.
"Mendapatkan informasi tersebut, saya didampingi Kapolsek Ambawang, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak dan beberapa petugas medis, langsung meluncur ke lokasi. Rencananya tadi malam mau kita isolasi di Rasau Jaya. Namun, setelah berkoordinasi dengan Dinkes Kalbar dan Dinkes Kota Pontianak, akhirnya yang bersangkutan di isolasi di Kota Pontianak," kata Marijan.
Sebelumnya diinformasikan ada dua orang penumpang pesawat penerbangan dari Surabaya-Pontianak, Sabtu (1/8/2020) yang menurut pemeriksaan PCR Untan positif Covid-19, yakni berinisial Mis (58) warga Kubu Raya, dan Is (42) warga Jombang, Jatim.
Is diinformasikan sempat menginap di Hotel Jeruju Baru, namun ketika dijemput untuk diisolasi di Rumah Isolasi Rusunawa Kota Pontianak yang bersangkutan telah meninggalkan hotel (melarikan diri).
Sebelumnya petugas kesehatan sempat melakukan kontak melalui handphone untuk informasi penjemputan, tapi setelah itu handphone yang bersangkutan tidak aktif.
Melarikan Diri
Sebelum ditemukan, pasien Is sempat membuat Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson meningkatkan koordinasi dengan Dinkes Kota Pontianak dan pihak Polresta untuk mencari satu pasein Covid-19 asal Jombang yang kabur saat akan diisolasi.
"Salah satu pasien asal Jombang tersebut berada di salah satu hotel di Kota Pontianak. Saat pihak Dinkes meminta untuk segera ke rumah isolasi yang ada di Pontianak, ternyata pasien tersebut mematikan seluruh alat komunikasinya dan melarikan diri," kata Harisson di Pontianak, Selasa (4/8/2020).
Pihaknya sudah berusaha untuk menghubungi pasien tersebut lewat handphone dan dijawab sehingga pihaknya minta pasien itu untuk ke Rusunawa di Kota Pontianak untuk diisolasi.
"Sesuai dengan jam yang kita tentukan dia tidak datang-datang, ditelpon kembali HP-nya dimatikan. Kami dengan petugas Polri dan Kepala Dinkes Kota ke penginapan yang bersangkutan ternyata dia sudah ke luar dari hotel tempat dia menginap," tuturnya.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar sebelumnya melakukan tes cepat terhadap penumpang pesawat dengan penerbangan asal Surabaya menuju Pontianak dan menemukan dua orang reaktif Covid-19 pada 1 Agustus lalu.
Hasilnya, terdapat penumpang yang reaktif, sehingga dilakukan tes lanjutan dengan swab PCR. Dari hasil swab tersebut, terdapat dua orang penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Dua orang yang reaktif itu, satu beralamat di Kubu Raya dan satu lagi warga Jombang, Jawa Timur dan menginap di salah satu hotel di Kota Pontianak," tuturnya.
Harisson menambahkan, untuk satu pasien yang berasal dari Kubu Raya sudah dilakukan isolasi oleh Dinas Kesehatan Kubu Raya. Sementara, satu pasien asal Jombang, melarikan diri dan belum diketahui keberadaannya.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari warga bersangkutan. Sementara untuk penginapan tempat si pasien singgah sudah dilakukan penyemprotan disinfektan dan kita melakukan penelusuran dari kontak dengan siapa saja, pasien yang kabur tersebut," kata Harisson.