Risma menegaskan bahwa untuk memenangkan Pilkada Kota Surabaya 2020 perlu modal sosial.
“Modal sosial jauh lebih penting daripada kapital,” tegas Risma saat DPP PDIP melakukan konsolidasi Pilkada Jawa Timur, Minggu (30/8/2020).
Lalu, siapa yang tepat menggantikan Risma?
Pakar politik dari Universitas Wijaya Kusuma Sucayo Tri Budiono menilai PDIP mempunyai pekerjaan berat pada proses Pilkada Kota Surabaya 9 Desember 2020.
‘Pekerjaan beratnya adalah mengangkat elektabilitas dari calon yang diusung di pilkada," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (11/8/2020).
Menurut dia, sampai saat ini partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut kesulitan mengganti figur sekelas Risma yang sudah diakui prestasinya. Tak itu saja, ia memprediksi pertarungan politik di internal PDIP sangat kental yang terlihat dari saling klaim sejumlah kader mendapat rekomendasi dari DPP.
"Internal sangat kuat pertarungannya untuk mengusung di level wali kota maupun wakil wali kota. Sayang kader yang ada belum melebihi kualitas Tri Rismaharini," ucapnya.