Bisnis.com, SURABAYA – Sebanyak 80 persen kegiatan Jatim Fair 2020 yang berlangsung 22-26 Oktober 2020 dilakukan secara virtual lantaran masih dalam kondisi pandemi sekaligus sebagai bentuk terobosan transformasi digital yang harus terus diikuti para pelaku UMKM.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam pembukaan Jatim Fair 2020 secara virtual mengatakan terobosan transformasi digital saat ini menjadi sebuah keharusan bagi para pelaku ekonomi terutama UMKM yang bukan hanya karena Covid-19.
“Jack Ma, co-founder Alibaba saat forum WTO pada 2018 sudah memprediksi bahwa di pada 2030 sebanyak 99 persen UMKM dunia akan melakukan proses perdagangan secara online. Artinya, setuju tidak setuju, hari ini kita harus melakukan literasi digital, jika tidak maka usaha kita akan tertinggal,” ujarnya, Kamis (22/10/2020).
Dia mengatakan proses literasi digital memang harus segera dilakukan secara masif. Untuk itu, ia mengajak Kadin, Bank Indonesia, OJK, sampai dengan lembaga perbankan termasuk Bank Jatim dan Bank UMKM untuk terus mendorong pelaku UMKM Jatim agar mampu melakukan penjualan secara online maupun melalui marketplace yang ada.
“Kami butuh support luar biasa dari semua pihak baik government maupun private sector untuk terus bersama-sama membangun kolaborasi dan sinergi mendorong pelaku UMKM Jatim masuk dalam e-commerce maupun melalui marketplace,” katanya.
Menurutnya, transformasi digital bagi pelaku UMKM sangat penting mengingat sektor ini merupakan kontributor dari perkonomian Jatim sebesar 56,94 persen dari PDRB Jatim.
Pemprov Jatim sendiri, lanjutnya, juga telah melakukan penguatan kelembagaan, pembiayaan, SDM, produk dan pemasaran untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui UMKM. Sejumlah aksi yang dilakukan adalah melalui penyaluran program jaring pengaman sosial, fasilitasi permodalan melalui program dana bergulir, KUR dan CSR/PKBL, program OPOP (One Pesantren One Product), serta memfasilitasi UMKM untuk dapat mengakses bakat talent yang ada di Millenial Job Center (MJC).
Adapun gelaran Jatim Fair sebanyak 20 persen dilakukan secara offline mulai 22-24 Oktober di Grand City Surabaya yakni kegiatan Business to Business (B to B) dan diperuntukkan bagi undangan, yang merupakan para reseller Tokopedia yang terpilih memenuhi syarat kesehatan dan ekonomi.
Sementara itu selama 22–26 Oktober, sebanyak 80 persen dilakukan secara online melalui kegiatan Business to Consumer (B to C) yang diperuntukkan bagi masyarakat umum yakni bekerjasama dengan marketplace Tokopedia dan juga website www.jatimfair.com.
Gelaran yang mengambil tema “Transformasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi” ini diikuti oleh 115 peserta dengan jumlah stand 124 booth yang terdiri dari kabupaten/kota, BUMN, BUMD, swasta serta OPD Jatim.
Digelar Virtual, 80 Persen Transaksi Jatim Fair 2020 via Online
Sebanyak 80 persen kegiatan Jatim Fair 2020 yang berlangsung 22-26 Oktober 2020 dilakukan secara virtual lantaran masih dalam kondisi pandemi sekaligus sebagai bentuk terobosan transformasi digital yang harus terus diikuti para pelaku UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Sutarno
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
28 menit yang lalu
Historia Bisnis: Kala Soeharto Setujui Mega Proyek Kota Mandiri Jonggol
1 jam yang lalu