Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Makan Siang Bergizi Gratis, Guru Besar UB Tawarkan Teknologi Pengecekan Mutu Pangan

Teknologi Indev bertujuan untuk mengecek mutu program makan siang gratis.
Siswa SDN 03 Rorotan, Jakarta menyicipi makanannya saat simulasi program makan bergizi gratis, Senin (30/9/2024). / Bloomberg-Rosa Panggabean
Siswa SDN 03 Rorotan, Jakarta menyicipi makanannya saat simulasi program makan bergizi gratis, Senin (30/9/2024). / Bloomberg-Rosa Panggabean

Bisnis.com, MALANG—Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB), Prof Sandra Malin Sutan, menawarkan pemanfaatan  sistem Intelligence Non-Destructive Evaluation (Indev) untuk memperhatikan mutu pangan makan siang gratis.

Indev adalah menggabungkan teknologi kecerdasan buatan, citra digital dan spektroskop inframerah dekat. Tujuannya, untuk mengecek mutu produk pangan dengan lebih efisien, akurat dan real time, termasuk produk pangan untuk Program Makan Siang Bergizi Gratis.

“Evaluasi mutu hasil pertanian dan keamanan pangan sangat penting untuk mencegah gangguan kesehatan akibat makanan,” ujarnya, Rabu (18/12/2024).

 Saat ini, evaluasi mutu buah atau sayur sering dilakukan dengan metode destruktif, sementara analisis mutu pangan umumnya membutuhkan pengiriman sampel ke laboratorium.

Salah satu metode yang dia tawarkan, yakni menggunakan sistem Intelligence Non-Destructive Evaluation (INDEV). Sistem ini menggunakan teknologi yang mampu mendeteksi dan memprediksi kerusakan serta kandungan pangan tanpa merusak sampel.

“Metode tradisional, seperti analisis destruktif, tidak hanya merusak produk tetapi juga seringkali tidak representatif untuk seluruh batch, sehingga meningkatkan risiko distribusi produk dengan kualitas tidak konsisten.

Oleh karena itu, diperlukan sistem yang mampu mengevaluasi bahan pangan secara non-destruktif, efisien, dan akurat”, jelasnya.

INDEV, imbuhnya, menggabungkan teknologi kecerdasan buatan, citra digital dan spektroskop inframerah dekat.

 “Sistem ini dirancang untuk melakukan pemeriksaan dan analisis kualitas produk pangan serta hasil pertanian, tanpa merusak fisik atau menyebabkan perubahan pada struktur internal produk, memungkinkan untuk menilai produk pangan dengan lebih efisien, akurat dan real time”, ujarnya.

Selain pada tanaman pangan, sistem ini, juga bisa digunakan dalam klasifikasi mutu pada tanaman perkebunan.

“Teknologi ini menjadi solusi strategis dalam mendukung pemantauan kualitas secara waktu nyata di industri pangan dan hasil pertanian, baik pada tahap pra-panen maupun pasca-panen. Salah satu keunggulan utama INDEV adalah kemampuannya untuk mengukur berbagai parameter secara simultan, yang tidak hanya memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas produk tetapi juga mendukung efisiensi proses”, pungkas dosen Fakultas Teknologi Pertanian ini.

Menurutnya, penelitian tersebut didanai oleh swasta. Karena itulah, pemanfaatan teknologi tentu diperoleh institusi tersebut.

Jika pemerintah menginginkan teknologi yang sama, kata dia, maka bisa menjalin kerja sama dengan UB untuk melakukan penelitian teknologi.

“Penggunaannya gampang, dengan menggunakan gadget,” ucapnya.

Sandra dikukuhkan menjadi guru besar Fakultas Teknologi Pertanian UB, Kamis (19/12/2024). Dia merupakan profesor dalam bidang ilmu Teknik Pengolahan Pangan dan Pasca Panen. Ia merupakan profesor ke-24 dari Fakultas Teknologi Pertanian dan ke-394 dari seluruh profesor di Universitas Brawijaya. (K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper