Bisnis.com, SURABAYA — PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wika Gedung) memproyeksikan tahun ini memperoleh nilai proyek di wilayah timur mencapai sekitar Rp3 triliun.
Project Manager Wika Gedung, Gito Susanggoro mengatakan Wika Gedung cukup optimistis dengan sektor jasa konstruksi gedung tahun ini sejalan dengan sudah bergeraknya sektor perekonomian di era new normal.
“Dampak pandemi memang sangat terasa di awal atau 2020, begitu pandemi terjadi banyak proyek mulai berhenti, tapi menyesuaikan kondisi sekarang berangsur meningkat karena dengan protokol kesehatan juga mulai terbiasa,” katanya di sela-sela Handover Proyek Apartemen Kyo Society, Rabu (24/2/2021).
Dia mengatakan secara keseluruhan, pandemi tidak terlalu berpengaruh terutama dalam hal perlambatan proses pengerjaan karena perseroan juga sudah mengatur waktu dan sif para pekerja pada malam dan siang.
“Memang cukup mengubah karakter pekerja karena mereka harus melakukan pengetesan, physical distancing, mencuci tangan, dan menggunakan masker saat melakukan pekerjaan konstruksi,” jelasnya.
Gito mengungkapkan, pada 2019 Wika Gedung menargetkan nilai kontrak untuk wilayah timur mencapai Rp3,5 triliun dan terealisasi Rp3,6 triliun. Namun saat pandemi datang, pada 2020 nilai kontrak yang ditargetkan Rp2 triliun, dan telah terealisasi Rp1,8 triliun.
Baca Juga
“Memang secara total di wilayah timur ada penurunan, tapi secara keseluruhan tidak ada penurunan. Bahkan tahun ini Wika Gedung menargetkan Rp6,5 triliun (nasional), dan untuk timur Rp3 triliunan,” jelasnya.
Dia menambahkan, salah satu proyek yang masih tetap berjalan di saat awal pandemi 2020 di antaranya seperti proyek sekolah Universitas Ciputra, RS untuk Covid-19 di Lamongan, dan renovasi RS untuk kebutuhan Covid-10 milik Universitas Airlangga.
Sedangkan proyek konstruksi bangunan gedung yang sedang digarap oleh Wika Gedung di wilayah timur tahun ini adalah apartemen Kyo Society milik Tanrise Property, proyek di Makassar, Mamuju, dan Malang, serta proyek pekerjaan rumah tinggal TNI yang merata di seluruh Indonesia.
“Wilayah operasi II ini sendiri meliputi Jatim, Bali, Sulawesi sampai ke timur,” imbuhnya.