Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spindo Proyeksikan Penjualan 2021 Bisa Tumbuh 20 Persen

Sejumlah upaya pemulihan ekonomi telah banyak dilakukan pemerintah, seperti program vaksinasi yang terus berjalan, kebijakan bank sentral yang mendukung sektor perbankan dan kredit, hingga pembebasan PPN yang akan mendukung pertumbuhan sektor properti dan otomotif.
Pipa baja ERW Spindo./Spindo
Pipa baja ERW Spindo./Spindo

Bisnis.com, SURABAYA - Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (Spindo) tahun ini lebih optimistis kinerja penjualan akan lebih baik yang diproyeksikan bisa tumbuh mencapai 20 persen seiring dengan sejumlah potensi percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Corporate Secretary & Investor Relation Spindo, Johanes W. Edward mengatakan sejumlah upaya pemulihan ekonomi telah banyak dilakukan pemerintah, seperti program vaksinasi yang terus berjalan, kebijakan bank sentral yang mendukung sektor perbankan dan kredit, hingga pembebasan PPN yang akan mendukung pertumbuhan sektor properti dan otomotif.

“Oleh karena itu kami yakin pencapaian penjualan 2021 secara umum akan jauh lebih baik dari 2020 dengan mempertahankan margin secara berkelanjutan,” katanya kepada Bisnis, Senin (5/4/2021).

Dia mengatakan perseroan sendiri di sepanjang tahun lalu mampu melewati masa-masa pandemi yang berdampak pada macetnya perekonomian dan logistik. Selain itu, harga baja dunia juga terus meningkat terutama sejak kuartal IV/2020 akibat penutupan pabrik  atau pembatasan produksi di negara produsen baja sehingga suplai baja berkurang.

“Namun mengingat tingkat persediaan Spindo yang mencukupi, manajemen dapat membeli secara selektif dan memprioritaskan pembelian hanya untuk produk yang mendesak,” katanya.

Selain itu, terbatasnya suplai juga memungkinkan penyesuaian harga jual sesuai dengan perkembangan harga baja global. Hal ini, katanya, telah mendukung upaya pemeliharaan margin dan keuntungan yang diperoleh selama kuartal IV tahun lalu.

Adapun pada 2020, Spindo telah mencatatkan kinerja penjualan bersih sebesar Rp3,775 miliar atau turun 23 persen dibandingkan realisasi 2019. Sedangkan capaian laba bersih pada 2020 mencapai Rp176 miliar dan pada 2019 mencapai Rp185 miliar.

“Kinerja laba perseroan yang paling kuat terjadi pada kuartal IV/2020, karena pada periode kuartal III hanya mencapai Rp49 miliar,” imbuhnya.

Johanes menambahkan capaian selama tahun lalu itu juga tidak lepas dari kondisi pasar baja dalam negeri, mengingat pemerintah telah berkomitmen mendukung industri lokal dan produsen baja lokal.

“Kontrol impor yang ketat atas baja dan produk baja penting untuk mengurangi ketidakstabilan akibat impor yang bersifat spekulatif. Selain itu, pengumuman pemerintah atas peningkatan pengeluaran untuk infrastruktur menciptakan basis permintaan yang kuat untuk baja dan produk baja, sehingga Spindo berada pada posisi yang tepat untuk memanfaatkan kondisi ini,” imbuhnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper