Bisnis.com, SURABAYA - Vaksin Merah Putih hasil inovasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah mendapatkan persetujuan BPOM dan rencananya akan memulai uji klinis terhadap 90 relawan berusia minimal 18 tahun.
Adapun puluhan relawan yang belum pernah mendapatkan suntikan vaksin tersebut nantinya akan mengikuti uji klinis di RSUD dr. Soetomo pada 9 Februari 2022. Para relawan juga harus melewati proses screening yang ketat sebelum mendapatkan suntikan vaksin Merah Putih.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya bangga dengan pengembangan vaksin karya anak bangsa ini, bahkan siap menjadi orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin booster menggunakan Merah Putih. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk ikut berdoa agar pelaksanan uji klinis dapat berjalan dengan lancar dan sukses sesuai target yang diharapkan.
“Semoga semua berjalan lancar, tidak ada kendala berarti dalam pengembangan vaksin karya anak bangsa ini. Dengan begitu, vaksin tersebut dapat segera diproduksi dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya dalam rilis, Senin (31/1/2022).
Dia mengatakan bahwa CDC Amerika dan NHS UK telah merekomendasikan vaksinasi booster karena terbukti mampu mengurangi risiko infeksi dan gejala berat yang diakibatkan oleh varian baru, termasuk Omicron.
Berdasarkan update situasi dari WHO, lanjut Khofifah, ditemukan bahwa peningkatan jumlah kasus terinfeksi Covid-19 yang disebabkan varian Omicron sudah mencapai lebih dari 80 persen.
Varian Omicron juga menunjukkan sekitar 5x lebih tinggi terhadap risiko terinfeksi kembali jika dibandingkan dengan varian Delta. Sehingga pemberian vaksin booster di negara-negara maju terbukti efektif mengurangi angka rawat inap di rumah sakit sebesar 89 persen.
“Oleh karena itu, kami sangat berharap vaksin merah putih ini bisa menjadi kandidat booster vaksinasi di Indonesia" kata Khofifah.
Dia menambahkan jumlah penduduk di Indonesia yang lebih dari 272 juta Jiwa sendiri tentunya tidak bisa selamanya bergantung kepada vaksin Covid-19 buatan asing. Untuk itu, pelaksanaan kegiatan vaksinasi booster pun membuat kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia semakin besar.
“Jadi ini menjadi keniscayaan bagi Indonesia untuk dapat memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri,” imbuhnya.