Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hama Serang 7,23 Persen Lahan Tanaman Cabai Jatim

Secara kumulatif luas serangan OPT tanaman cabai selama musim tanam di musim kemarau tahun ini mencapai 383,11 ha, yang terdiri dari serangan hama seluas 147,39 ha dan serangan penyakit tanaman 235,72 ha
Petani menunjukkan cabai merah yang terserang hama di persawahan Desa Setrokalangan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (7/6/2022). Menurut petani cuaca yang tidak menentu mengakibatkan cabai mudah terserang hama dan gampang rontok sehingga produksinya menurun dan menyebabkan harga naik menjadi Rp45.000 per kilogram ditingkat petani./Antara-Yusuf Nugroho.
Petani menunjukkan cabai merah yang terserang hama di persawahan Desa Setrokalangan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (7/6/2022). Menurut petani cuaca yang tidak menentu mengakibatkan cabai mudah terserang hama dan gampang rontok sehingga produksinya menurun dan menyebabkan harga naik menjadi Rp45.000 per kilogram ditingkat petani./Antara-Yusuf Nugroho.

Bisnis.com, SURABAYA — Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur menyebut sedikitnya ada 7,23 persen lahan tanaman cabai di Jatim yang terserang Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) sehingga mempengaruhi produksi dan harga cabai yang melonjak tinggi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan serangan OPT dari ringan sampai sedang ini terjadi karena adanya curah hujan yang tinggi serta umur tanaman yang sudah tidak produktif lagi.

“Secara kumulatif luas serangan OPT tanaman cabai selama musim tanam di musim kemarau tahun ini mencapai 383,11 ha, yang terdiri dari serangan hama seluas 147,39 ha dan serangan penyakit tanaman 235,72 ha,” jelasnya, Rabu (22/6/2022).

Namun begitu, katanya,beberapa sentra cabai di Jatim pada Februari dan April lalu telah melakukan penanaman di daerah dataran rendah, dan pada awal musim penghujan dilakukan penanaman di dataran tinggi.

Hadi mengatakan secara periodik, luas panen cabai rawit di Jatim mulai Januari - Mei mencapai 28.916 ha atau turun 74 persen (yoy). Meski begitu, ketersediaan cabai rawit di Jatim dinyatakan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bahkan masih surplus 208.246 ton.

“Seperti yang kita ketahui, hasil panen cabai kita tidak hanya untuk mencukupi wilayah Jatim tapi juga di luar daerah. Jatim sendiri berkontribusi 41,8 persen terhadap kebutuhan cabai rawit dan cabai besar nasional,” ujarnya.

Sementara untuk cabai besar, pada Juli mendatang terdapat potensi luas panen 5.030 ha dengan produksi sekitar 20.119 ton yang merupakan hasil tanam pada Januari - April lalu. Produksi cabai besar tersebut juga diprediksi masih akan surplus mencapai 14.028 ton.

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, harga cabai rawit di Jatim per 22 Juni 2022 rerata mencapai Rp95.855/kg, harga tertinggi terjadi di Kota Pasuruan Rp108.250/kg, dan terendah di Bondowoso Rp83.375/kg.

Harga cabai rawit tersebut meningkat tajam jika dibandingkan dengan awal bulan yakni pada 1 Juni 2022 rerata mencapai Rp62.299/kg, tertinggi terjadi di Kota Kediri Rp80.000/kg, terendah di Lumajang Rp44.000/kg. 

Sementara untuk komoditas cabai merah besar pada 22 Juni 2022 harga rata-rata Rp68.765/kg, tertinggi di Kota Batu Rp86.750/kg, dan terendah di Probolinggo Rp55.000/kg. Harga tersebut meningkat jika dibandingkan 1 Juni 2022, yakni rerata Rp55.824/kg, tertinggi terjadi di Kota Kediri Rp69.333/kg, dan terendah di Lumajang Rp45.666/kg.

Sebelumnya, Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jatim Nanang Triatmoko mengatakan kondisi pasokan cabai di Jatim saat ini memang menurun akibat serangkan penyakit tanaman antranoksa di sentra cabai seperti Kediri, Blitar, Bojonegoro dan Tuban.

“Akibat antranoksa, tanaman cabai ini mati lebih awal sebelum panen. Biasanya masa panen itu sambung menyambung antardaerah secara bergantian, tapi ini terputus,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper