Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Pertalite di Jatim Naik 8 Persen Setelah Harga Naik

Adanya peningkatan konsumsi BBM subsidi ini juga diiringi dengan penurunan konsumsi BBM non subsidi Pertamax yang mencapai sebesar -20 persen hingga -30 persen.
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022)./Antara-Muhammad Adimaja
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022)./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, SURABAYA - PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus mencatat adanya tren kenaikan konsumsi BBM jenis Pertalite pasca adanya kenaikan harga BBM pada 13 September lalu.

Section Head Communication Patra Niaga Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra, mengatakan konsumsi BBM subsidi Pertalite mengalami kenaikan hingga 8 persen dari sebelumnya pada Juli 2022 rerata 12.000 KL/hari, kini menjadi 13.000 KL/hari.

“Kenaikan konsumsi juga terjadi pada BBM subsidi jenis solar yang naik sekitar 2 - 3 persen, yang sebelumnya rerata 7.080 KL/hari menjadi 7.120 KL/hari,” katanya di sela-sela Media Update, Kamis (29/9/2022).

Dia mengatakan pihaknya tidak bisa memastikan faktor kenaikan konsumsi BBM subsidi tersebut, tetapi diperkirakan karena ada mobilitas masyarakat yang meningkat, termasuk arus kendaraan logistik yang juga meningkat.

“Untuk konsumsi Pertalite di Jatimbalinus ini memang kebanyakan diserap oleh kendaraan pribadi khususnya roda empat yakni sebesar 80 persen Jika secara volume, sedangkan konsumsi BBM kendaraan roda dua tidak banyak meskipun jumlah unitnya lebih banyak,” jelasnya.

Arya menambahkan, adanya peningkatan konsumsi BBM subsidi ini juga diiringi dengan penurunan konsumsi BBM non subsidi Pertamax yang mencapai sebesar -20 persen hingga -30 persen.

“Memang ada peralihan konsumsi dari Pertamax ke Pertalite, tetapi saat ini kami memberi pilihan konsumen apakah BBMnya sesuai dengan peruntukan subsidi dan cocok atau tidak menggunakan BBM subsidi, ini sesuai pengalaman konsumen itu sendiri,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper