Bisnis.com, SURABAYA — Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur bekerja sama dengan Blibli.com untuk memperluas penetrasi pasar di industri kuliner digital.
Ketua Apkrindo Jatim, Tjahjono Haryono mengatakan asosiasi tahun ini tengah gencar melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak potensial, termasuk dengan platform omnichannel seperti Blibli.com.
“Kerja sama ini akan memberikan benefit bagi para anggota pengusaha kuliner di Apkrindo agar bisa semakin menjangkau konsumen pengguna Blibli, dan termasuk konsumen Apkrindo juga akan bisa menjangkau pengguna Blibli,” jelasnya seusai penandatanganan kerja sama Apkrindo & Blibli.com di Surabaya, Senin (6/3/2023).
Selain itu melalui kerja sama ini, para pengusaha kuliner juga diharapkan semakin mampu menerapkan digitalisasi dalam setiap usahanya. Menurutnya, digitalisasi saat ini sudah sangat penting untuk dilakukan agar dapat memacu kinerja penjualan.
“Anggota yang bergabung di Apkrindo ada sekitar 250 owner, nah kalau berbicara tentang online/digital, memang potensinya masih perlu dieksplor lagi,” katanya.
Head of Commercial Branch Surabaya Blibli, Didi Tjandra mengatakan Blibli memilih kerja sama dengan Apkrindo untuk memperluas penetrasi segmen kuliner ini lantaran kafe/resto yang tergabung di Aprkindo Jatim cukup kredibel.
Baca Juga
“Untuk itu, kafe/resto ini akan kita support dalam hal ini dengan memberi space/page di halaman platform kita. Nanti di situ akan ada program deals dari resto yang akan memberikan penawaran bagus seperti cashback dan promo lain,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, dalam platform tersebut juga akan disiapkan promo dine-in atau makan di tempat sehingga diharapkan kerja sama tersebut dapat mendorong perkembangan ekonomi digital dan menumbuhkan industri kuliner Jatim khususnya Surabaya.
“Kita melihat konsumen resto yang di Jakarta itu sangat besar potensinya, makanya kami coba mulai penetrasi di Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua,” imbuhnya.
Didi menambahkan, sejauh ini tren transaksi Bliblicom paling banyak dikontribusi oleh produk groceries, disusul produk elektronik. Sedangkan segmen produk kuliner masih kecil.
“Namun secara nominal transaksi, produk elektronik yang paling mendominasi karena memang nilai jual produknya yang lebih tinggi. Meski begitu, pertumbuhan transaksi segmen kuliner ini cukup pesat retata tumbuh 40 persen per tahun,” imbuhnya.