Bisnis.com, JAKARTA - Smelter PT Freeport Indonesia di Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur dipastikan siap beroperasi.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, mengatakan telah melihat langsung perkembangan pembangunan smelter di Gresik, Sabtu (25/5/2024). Tim sudah menjelaskan perkembangan terkini, menunjukkan dermaga, conveyor belt, termasuk menyimulasikan pengambilan konsentrat, termasuk uji coba mesin produksi.
"Smelter ini secara subtansial selesai dan siap beroperasi. Minggu pertama bulan Juni sudah siap beroperasi," jelasnya di sela-sela kunjungan ke smelter PTFI di Manyar, Gresik, Jawa Timur, Sabtu siang.
Tony Wenas menjelaskan istilah secara subtansial siap beroperasi berarti mesin dan fasilitas pendukung di tempat peleburan sudah terhubung. Jadi penyelesaian secara subtansial siap beroperasi. Mesin sudah menyala dan terhubung dengan satu dengan yang lain.
"Siap beroperasi belum berarti memproduksi, butuh waktu lagi untuk memproduksi katoda," jelasnya.
Menurutnya, pemasukan konsentrat ke fasilitas produksi bakal dilakukan Juli dan mencapai kapasitas maksimal pada Desember. Proses bertahap tersebut memang telah menjadi karakter operasional smelter seluruh dunia, bahwasannya peleburan bertahap hingga kapasitas maksimal.
Baca Juga
"Kalau berdasar time schedule 6 hari lagi, proyek ini sudah finis. Penyelesaian subtansial," tegasnya.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pembangunan proyek smelter di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur milik PT Freeport Indonesia (PTFI) hampir rampung.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif mengatakan bahwa sampai demgan minggu kedua bulan Mei 2024, pembangunan sudah mencapai 93%.
“Progressnya sampai 2 minggu lalu sudah 93%. Sekarang pasti sudah lebih dari itu,” kata Irwandy saat dihubungi, Rabu (22/5/2024).
Adapun, pembangunan smelter di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur menjadi salah satu syarat agar izin eskpor tembaga yang dilakukan PTFI diperpanjang.
Proyek ini harus rampung sebelum akhir Mei 2024 atau sebelum izin ekspor konsentrat Freeport yang hanya berlaku sampai 31 Mei 2024.
Namun, jika proyek ini nantinya tidak rampung, Irwandy menyampaikan bahwa izin untuk eskpor konsentrat tetap diberikan tapi adanya beban bea keluar yang dibebankan.
“Sesuai peraturan yang berlaku. Misalnya tetap diberi izin ekspor konsentrat tembaga tapi dengan bea keluar,” ujarnya.
Adapun, Jokowi mengatakan bahwa perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat tembaga tersebut dilakukan untuk menghargai upaya Freeport dan PT Amman Mineral Industri dalam memenuhi komitmen mereka untuk melakukan hilirisasi dengan membangun smelter di dalam negeri.
Seperti diberitakan sebelumnya, EVP External Affairs PTFI Agung Laksamana mengatakan perseroan telah mengajukan permohonan izin relaksasi ekspor ke pemerintah selepas tenggat yang direncanakan pada Mei 2024.
Agung beralasan smelter tembaga PTFI di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik (Jawa Timur) baru bisa mencapai kapasitas penuh (ramp-up) pada Desember 2024.
“Dengan demikian, konsentrat tembaga yang telah diproduksi tidak bisa serta merta langsung diserap penuh oleh smelter baru tersebut,” kata Agung.