Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Malang Alami Inflasi 1,36% Sepanjang 2024

Kota Malang mengalami inflasi 1,36% sepanjang 2024, sedangkan pada Desember mencapai 0,46%.
Pedagang memilah bawang merah./Bisnis-Abdurachman.
Pedagang memilah bawang merah./Bisnis-Abdurachman.

Bisnis.com, MALANG — Kota Malang mengalami inflasi 1,36% sepanjang 2024, sedangkan pada Desember mencapai 0,46% yang dipicu a.l telur ayam ras, bawang merah, dan cabai merah.

Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, mengatakan 10 komoditas utama penyebab inflasi sepanjang 2024, yakni emas perhiasan, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, sigaret kretek mesin (SKM), kopi bubuk, akademi/perguruan tinggi, tarif rumah sakit, dan bawah putih.

“Sedangkan 10 komoditas utama penghambat inflasi atau mengalami deflasi, yakni cabai rawit, cabai merah, bensin, tomat, jeruk, labu siam, pisang, tongkol diawetkan, bayam, dan daun bawang,” ujarnya, Kamis (2/2/2025).

Selama 10 tahun, kata dia, Kota Malang cenderung mengalami penurunan inflasi year on year (y-o-y), namun pada 2022 terjadi lonjakan inflasi pada era new normal pasca-pandemi Covid sebesar 6,45%. 

“Inflasi tahun 2024 merupakan inflasi terendah dalam 1 dekade terakhir yakni sebesar 1,36%,” ucapnya.

Pada Desember 2024, dia menegaskan, Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,46% atau lebih rendah dibandingkan inflasi pada Desember 2023.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar terhadap inflasi mtm Kota Malang pada Desember 2024, yakni sebesar 0,40%.

Sedangkan komoditas yang dominan yang menyumbang inflasi pada Desember 2024, yakni telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, minyak goreng, kopi bubuk, kopi siap saji, terong, kacang panjang, dan ikan mujair.

Komoditas daging ayam ras mengalami kenaikan harga pada Desember 2024 sebesar 10,06% dengan andil inflasi 0,10%, sedangkan komoditas bawang merah mengalami kenaikan harga pada Desember 2024 sebesar 26,37% dengan andil inflasi 0,09%

Sementara itu, komoditas yang dominan menahan inflasi atau mengalami deflasi, yakni alpukat, daging ayam ras, emas perhiasan, beras, kentang, udang basah, tomat, labu siam, buncis, dan daun bawang.

Pada Desember 2024, kata dia,  harga rata-rata daging ayam ras turun sebesar 0,59% dibandingkan harga November. Daging ayam ras memberikan andil deflasi sebesar 0,01%. Penyebab penurunan harga daging ayam ras diantaranya adalah tersedianya stok yang mencukupi di pasar.

Untuk  beras, rerata harganya tercatat mengalami penurunan sebesar 0,21% jika dibandingkan bulan sebelumnya. Beras memberikan andil deflasi sebesar 0,01%. Penyebab penurunan harga Beras diantaranya adalah stok yang mencukupi.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Dias Satria, menilai kenaikan harga bawang merah (+26,37%) dan telur ayam ras (+10,06%) menunjukkan elastisitas penawaran rendah akibat gangguan pasokan.  

Stabilitas harga beras dan daging ayam ras dengan kontribusi deflasi (-0,01%) mencerminkan efektivitas manajemen stok pangan lokal.   

Kenaikan tarif perguruan tinggi, rumah sakit, dan kopi bubuk, kata dia, menambah tekanan pada core inflation, terutama pada barang dan jasa esensial dengan elastisitas pendapatan rendah.  

Menurutnya, perubahan pola konsumsi generasi milenial yang lebih dinamis dan gaya hidup berbasis e-commerce menciptakan demand uncertainty.  

Kelompok pangan tetap menjadi komponen utama dalam household spending, menyoroti pentingnya stabilitas harga untuk menjaga daya beli masyarakat.

Inflasi tahunan 1,36% menjadi yang terendah dalam satu dekade terakhir, menunjukkan kebijakan makro yang efektif dalam menjaga stabilitas harga.  

“Rencana kenaikan PPN dapat menambah tekanan inflasi melalui peningkatan harga barang dan jasa secara menyeluruh. Perlu kebijakan mitigasi untuk menjaga daya beli masyarakat,” kata Dias yang juga Dosen FEB UB dan Ketua Pusat Inovasi dan Trasfer Teknologi UB itu.  

Lonjakan permintaan pada Desember-Januari, kata dia, memicu tekanan inflasi musiman, terutama pada volatile foods dan administered prices seperti transportasi dan energi.  

Harga bahan bakar dan tarif transportasi berhasil dijaga, membantu menekan administered prices di tengah risiko lonjakan permintaan.

Oleh karena itulah, dia mengusulkan, agar pemerintah memperkuat cadangan pangan untuk komoditas strategis seperti bawang merah, cabai, dan beras untuk mengurangi volatilitas harga. Selain itu, investasi pada teknologi agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko gangguan pasokan.  

Menurutnya, perlu pula meningkatkan infrastruktur logistik untuk memastikan distribusi yang efisien dan mengurangi hambatan rantai pasok (supply chain bottlenecks).

Mitigasi dampak kenaikan PPN dengan subsidi pada barang esensial dan insentif untuk pendidikan dan kesehatan guna menjaga daya beli.  

Kebijakan lain, mendorong program literasi keuangan untuk membantu masyarakat mengelola pengeluaran di tengah perubahan pola konsumsi.   

Implementasi kebijakan fleksibel untuk mengintervensi pasar selama musim puncak konsumsi guna menjaga stabilitas volatile foods dan administered prices.  

“Inflasi rendah Kota Malang 2024 menunjukkan stabilitas yang mendukung daya beli masyarakat, tetapi tantangan dari volatile foods, siklus musiman, dan kebijakan fiskal memerlukan perhatian serius. Dengan kebijakan yang tepat, stabilitas harga dapat menjadi dasar pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.(K24) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper