Bisnis.com, MALANG—OJK Malang melatih tentang keuangan kepada pembina Pramuka untuk meningkatkan literasi mereka.
Kepala Kantor OJK Malang Farid Faletehan mengatakan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia mencapai 66,46%, sementara tingkat inklusi keuangan mencapai 80,51%.
“Hasil tersebut menunjukkan masih adanya gap antara indeks literasi dan inklusi keuangan sehingga diperlukan upaya dalam mengakselerasi peningkatan pemahaman masyarakat terkait produk dan layanan jasa keuangan secara massif,” katanya saat pembukaan ’’Training of Trainers kepada Pembina Pramuka Kota Malang’’, Kamis (14/8/2025).
Karena itulah, dia menegaskan, dalam rangka terus mendorong tingkat literasi dan inklusi untuk mencapai target yang telah ditetapkan, OJK membentuk berbagai program strategis literasi dan edukasi keuangan, antara lain GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Nasional), pelaksanaan Bulan Literasi Keuangan, dan program OJK Penggerak Duta Literasi Keuangan Indonesia (OJK PEDULI).
Program GENCARKAN, kata dia, disiapkan sebagai upaya bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mengorkestrasi gerakan secara nasional guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil SNLIK 2025 sebelumnya menunjukkan bahwa masih terdapat ruang untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
“Kami meyakini bahwa penguatan keduanya adalah kunci untuk meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar, yang akan berdampak pada pengembangan sektor jasa keuangan, termasuk peningkatan penyaluran pembiayaan. Apabila hal ini kita dorong terus maka memberikan daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.
Baca Juga
Menurutnya, Bulan Literasi Keuangan (BLK) merupakan program baru OJK untuk menggencarkan pelaksanaan program peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia secara masif dan merata serta merupakan bagian dari GENCARKAN itu sendiri.
BLK berlangsung dari Mei sampai dengan Agustus 2025, dengan rangkaian champion program antara lain Financial Literacy Series dan Financial Literacy Campaign, serta ditutup dengan pemberian Financial Literacy Award. Program TPAKD Kota Malang yakni Kawasan Inklusi Keuangan Kampoeng Heritage Kajoetangan masuk dalam nominasi Financial Literacy Award kategori Program Pemerintah Daerah Kota.
“Kami mohon doanya agar program Kota Malang tersebut dapat menjadi pemenang dalam Financial Literacy Award 2025,” katanya.
Financial Literacy Series merupakan pelaksanaan kegiatan edukasi keuangan oleh OJK Pusat, Kantor OJK Daerah, PUJK (Pelaku Usaha Jasa Keuangan) maupun asosiasi. Kegiatan dapat berupa webinar, podcast, talk show, kelas edukasi keuangan maupun intensif workshop. Terdapat berbagai seri edukasi dengan berbagai tema yang dilaksanakan selama Mei-Agustus 2025,” ujarnya.
OJK bersama dengan PUJK dan TPAKD sampai dengan 13 Agustus 2025 telah melaksanakan 125 kegiatan edukasi selama Bulan Literasi Keuangan 2025 yang diikuti oleh 16.892 peserta, yang terdiri dari 88 kegiatan oleh PUJK di wilayah kerja OJK Malang dan 37 kegiatan oleh OJK Malang. Sebanyak 83 kegiatan edukasi dilaksanakan di Malang Raya dimana untuk Kota Malang sendiri telah terlaksana 56 kegiatan.
Dia menegaskan, sasaran kegiatan tersebut beragam dengan disesuaikan pada Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025. Mayoritas kegiatan edukasi PUJK, OJK, dan TPAKD selama BLK 2025 ditujukan pada masyarakat umum (45,60%), pelajar/mahasiswa (35,20%), dan UMKM (4%).
OJK Penggerak Duta Literasi Keuangan Indonesia (OJK PEDULI) berperan dalam mengedukasi dan mendiseminasi informasi tentang literasi keuangan kepada masyarakat luas.
Terdapat 12.007 Duta Literasi Keuangan yang tercatat di sistem OJK sejak April 2025-4 Agustus 2025 baik dari PUJK, segmen komunitas, dan Kantor OJK Daerah. Kantor OJK Malang sendiri sampai dengan 4 Agustus 2025 menduduki peringkat 7 nasional dengan pembentukan 213 Duta Literasi Keuangan. Salah satu BPR di wilayah kerja OJK Malang juga menduduki peringkat 10 nasional dalam kategori PUJK.
“OJK memilih Pembina Pramuka Kwartir Cabang Kota Malang sebagai sasaran edukasi dalam acara puncak Bulan Literasi Keuangan 2025 karena semangat, disiplin, dan jiwa pengabdian yang melekat pada Gerakan Pramuka sejalan dengan misi OJK dalam membentuk generasi yang berkarakter, mandiri, dan melek keuangan,” ujarnya.
Momen peringatan HUT ke-64 Gerakan Pramuka menjadi saat yang tepat untuk memperkuat sinergi ini, sehingga nilai-nilai Dasa Dharma dan Tri Satya dapat berpadu dengan semangat visi misi OJK dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045.
Melalui kegiatan Training of Trainers Pembina Pramuka ini, kami berharap dapat membekali para Pembina Pramuka dengan materi, pengetahuan, dan keterampilan dalam memberikan edukasi keuangan kepada anggota Pramuka. Sebagai figur teladan, dia menegaskan, Pembina Pramuka memiliki peran strategis dalam membentuk kebiasaan positif, seperti menabung secara rutin, mengelola pengeluaran, dan menghindari perilaku konsumtif berlebihan.
“Kami berharap sinergi OJK Malang, TPAKD Kota Malang, dan Gerakan Pramuka dapat berlangsung secara berkelanjutan. Melalui kolaborasi baik ini, kami yakin kita dapat memperluas jangkauan literasi keuangan ke seluruh lapisan masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah, hingga komunitas,” ucapnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang, Diah Ayu Kusuma Dewi, mengatakan pelatihan itu penting sehingga Pramuka memilikikecakapan dalam mengelola keuangan serta dapat terhindar dari penipuan Pinjol ilegal dan praktik investasi ilegal.
“Kami berharap pelatihan seperti dapat diperluas kepada komunitas-komunitas lain di Kota Malang, seperti ibu-ibu PKK. Ini strategis karena ibu-ibu sebenarnya pengatur keuangan keluarga,” ucapnya. (K24)