Bisnis.com, MALANG — Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Kota Malang mencapai 60,99%, sedangkan nonbintang 26,28% pada posisi November 2024.
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, mengatakan bila dibandingkan posisi Oktober 2024 maka terjadi penurunan 2,83 poin untuk hotel berbintang, sedangkan untuk hotel non-bintang -0,01 poin.
“Secara tahunan, juga terjadi penurunan, yakni hotel bintang -5,08 poin, dan hotel nonbintang -3,39 poin,” katanya, Selasa (7/1/2025).
Rerata lama menginap tamu, mencapai 1,49 hari untuk hotel berbintang, sedangkan untuk hotel nonbintang mencapai 1,05 hari.
Menurutnya, secara total rerata lama menginap tamu hotel di Malang mencapai 1,43 hari, lebih tinggi dari rerata Jatim yang mencapai 1,40 hari, namun lebih rendah bila dibandingkan nasional yang mencapai 1,52 hari.
“Komposisi tamu hotel, didominasi wisatawan Nusantara yang mencapai 97,58%, sedangkan wisatawan mancanegara mencapai 2,42%,” ucapnya.
Baca Juga
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai penurunan hunian hotel di Kota Malang pada November juga disebabkan oleh tidak adanya event long weekend dan persiapan ujian akhir semester siswa mendorong masyarakat untuk menunda berwisata.
Pada November, kata dia, sektor perhotelan didukung oleh pelaksanaan acara pemerintahan dalam rangka peningkatan penyerapan anggaran. Pola seperti ini umum terjadi, terlebih memasuki musim penghujan juga mempengaruhi kunjungan wisatawan pada destinasi wisata berbasis outdoor dan alam.
“Namun demikian, penurunan ini akan terkompensasi di bulan berikutnya karena adanya liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru 2025,” ucapnya.(K24)