Bisnis.com, SURABAYA — Emiten produsen perkakas rumah tangga dan pipa PVC, PT Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI), menyiapakan beberapa langkah strategis untuk menyiasati penurunan penjualan produk sebesar 4% year-on-year (yoy) pada triwulan I/2025 akibat melambatnya ekonomi.
Laporan perusahaan menyebutkan, penjualan bersih pada kuartal I/2025 Rp124 miliar turun 4% bila dibandingkan kuartal I/2024 yang Rp129 miliar.
Laba kotor pada kuartal I/2025 Rp14,1 miliar, turun bila dibandingkan kuartal I/2024 yang mencapai Rp15,6 miliar.
Direktur PT LMPI, Kosasih Koenawan, mengatakan perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp521 miliar pada 2024, turun 4% dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp545 miliar.
"Penjualan domestik turun sebesar Rp23 miliar atau 4% dari Rp542 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp519 miliar pada 2024," kata Kosasih Koenawan dalam keterangan resminya, Jumat (27/6/2025).
Pernyataan itu disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Sidoarjo, Kamis (26/6/2025).
Baca Juga
Menurutnya, penurunan ini terutama berasal dari divisi peralatan dapur aluminium yang mencatatkan penjualan sebesar Rp256 miliar, turun 4% dibandingkan 2023.
Divisi peralatan rumah tangga plastik mencatatkan penjualan sebesar Rp114 miliar, turun 9% dibandingkan dengan pencapaian 2023.
Selanjutnya divisi pipa, fitting, dan profil turun sebesar 1%, dari Rp146 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp144 miliar pada 2024.
"Penjualan ekspor mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 35%, dari US$0,222 juta pada 2023 menjadi US$ 0,144 juta pada 2024. Negara tujuan ekspor utama meliputi kawasan Asia, Timur Tengah, dan Australia," ungkapnya.
Kosasih menjelaskan, sebagai upaya mendongkrak pangsa pasar dan penjualan, LMPI tengah menyiapkan sejumlah langkah strategis diantaranya penguatan komunikasi dengan pelanggan guna memahami perubahan selera konsumen serta melakukan perbaikan mutu secara berkesinambungan.
"Langkah ini diharapkan dapat memperkuat brand produk rumah tangga dan produk pipa," katanya.
Langkah berikutnya yakni pengembangan produk pada divisi pipa dan fitting melalui penambahan variasi dan ukuran produk untuk merespons meningkatnya proyek-proyek infrastruktur pemerintah maupun swasta.
Selanjutnya, segmentasi pasar menengah ke atas pada divisi plastik dengan menghadirkan produk yang lebih fashionable dan bernilai tambah tinggi.
Strategi lain yakni inovasi dan diversifikasi produk, peningkatan kualitas produk, kemitraan strategis, efisiensi operasional, serta optimalisasi aset.
"Hingga kuartal I/2025, perusahaan membukukan penjualan bersih sebesar Rp124 miliar," ucapnya.
Dia meyakini, potensi peningkatan penjualan di masa mendatang masih sangat besar, seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi nasional.
Dengan adanya perbaikan ekonomi nasional, maka diharapkan ada peningkatan daya beli masyarakat yang akan turut mendorong pertumbuhan penjualan perusahaan ke depan.