Bisnis.com, MALANG — Penyaluran kredit perbankan di wilayah kerja OJK Malang tembus Rp104,33 triliun pada posisi November 2024.
Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi, mengatakan dengan realisasi kredit sebesar itu berarti fungsi intermediasi tumbuh optimal dengan pertumbuhan kredit sebesar 13,39% secara tahunan.
“Berdasarkan jenis penggunaan kredit, kredit investasi tumbuh 30,03%, kredit konsumsi tumbuh 10,23%, dan kredit modal kerja tumbuh 7,17%,” katanya, Rabu (22/1/2025).
Sektor ekonomi utama pendorong pertumbuhan kredit, kata dia, yakni konstruksi (tumbuh Rp2,09 triliun/35,03% yoy), perdagangan besar dan eceran (tumbuh Rp1,97 triliun/10,15% yoy), dan untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya termasuk pinjaman multiguna (tumbuh Rp1,59 triliun/11% yoy).
Namun secara umum, menurutnya, penyaluran kredit dan/atau pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang masih tertuju kepada 3 (tiga) sektor ekonomi utama yaitu perdagangan besar dan eceran (Rp21,34 triliun; porsi: 20,45%), industri pengolahan (Rp18,35 triliun; porsi: 17,59%), dan untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya (termasuk pinjaman multiguna) (Rp16,06 triliun; porsi: 15,39%).
Di sisi lain, kata dia, sektor ekonomi dengan tingkat kredit dan/atau pembiayaan bermasalah tertinggi, yakni administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib (26,08%), perantara keuangan (11,34%), dan perikanan (7,28%).
Baca Juga
Menurutnya, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL perbankan per November 2024 sebesar 2,47% atau meningkat 0,16% yoy. Loan at risk juga menurun 1,74% menjadi 7,27% per November 2024.
Terkait pemberantasan judi online yang berdampak luas pada perekonomian dan sektor keuangan, dia menegaskan, OJK telah melakukan pemblokiran terhadap ± 8.500 rekening (sebelumnya ± 8.000 rekening) dari data yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital. Dilakukan pula pengembangan atas laporan tersebut dengan meminta perbankan melakukan penutupan rekening yang tidak memiliki kesesuaian dengan nomor identitas kependudukan serta melakukan Enhance Due Diligence (EDD).
“ OJK juga telah mendiskusikan dan sharing informasi dengan perbankan mengenai upaya penguatan parameter-parameter yang dapat digunakan perbankan dalam upaya deteksi awal rekening terindikasi judi online, disamping terus menguatkan upaya pengawasan terhadap pemanfaatan rekening dormant sebagaimana yang telah dilakukan selama ini,” ucapnya.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai penyesuaian BI rate pada September 2024 memberikan stimulus pada peningkatan realisasi kredit pada November.
Gelaran Pilkada yang berlangsung kondusif, dia menegaskan, turut memberikan andil pada optimisme perekonomian sehingga aktivitas ekonomi terus bergeliat dan berdampak pada peningkatan kredit untuk pengembangan usaha maupun konsumsi (multiguna).
Hal ini menjadi modal yang baik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun 2024 maupun menjadi pendorong ekonomi 2024 terus bergeliat untuk memperkuat perekonomian domestik. Langkah ini harus diikuti dengan pengelolaan kredit secara hati-hati karena tekanan global yang masih menghantui stabilitas perekonomian nasional. (K24)