Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Program Kemandirian Pangan, Bulog Malang Mulai Serap Beras Petani

Bulog Malang mulai menyerap beras petani di sentra-sentra produksi yang beberapa diantaranya sudah memasuki panen.
Pemimpin Cabang Bulog Malang, M. Nurjuliansyah Rachman (dua dari kanan) tengah turun ke lapangan untuk menyerap padi milik petani. Istimewa
Pemimpin Cabang Bulog Malang, M. Nurjuliansyah Rachman (dua dari kanan) tengah turun ke lapangan untuk menyerap padi milik petani. Istimewa

Bisnis.com, MALANG - Bulog Malang mulai menyerap beras petani di sentra-sentra produksi yang beberapa diantaranya sudah memasuki panen untuk mendukung program kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.

Pemimpin Cabang Bulog Malang, M. Nurjuliansyah Rachman, mengatakan sampai dengan 11 Februari 2025, Bulog Malang telah meyerap 3.014.700 kg.

“Pada Maret-April 2025, diperkirakan berlangsung puncak panen padi. Pada bulan-bulan itu realisasi penyerapan akan tinggi,” katanya, Rabu (12/2/2025).

Terkait target pengadaan beras, kata dia, intinya Bulog Malang mendukung target pengadaan beras untuk Perum Bulog Kanwil Jatim yang dipatok 593.262.000 kg pada tahun ini.

Pada Maret-April, dia optimistis, Bulog Malang akan mampu menyerap beras medium dalam jumlah besar. Hal itu terjadi karena HPP (Harga Pembelian Pemerintah) beras melalui Bulog sudah mendekati harga pasar, yakni Rp12.000/kg

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai Bulog selama beberapa tahun terakhir mampu menjalankan funsinya sebagai buffer stock komoditas pangan strategis sehingga stablisasi harga pangan dapat tereleasi dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan capaian inflasi yang rendah selama 2024 dan 2023. 

Menurutnya, penyerapan beras petani ini akan mampu menajga pendapatan petani dan menggaransi pasokan beras sehingga meminimalkan gejolak harga beras di Ramadan dan Idulfitri

“Tentunya Bulog juga perlu memperkuat cadangan beberapa komoditas strategis seperti minyak goreng dan gula,” kata Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper