Bisnis.com, SURABAYA — The Southern Hotel Surabaya (TSHS) menilai kebijakan efisiensi anggaran di kalangan pemerintah akan berdampak ke bisnis perhotelan. Namun demikian, manajemen menyiapkan langkah strategis untuk menjaga bisnis.
General Manager The Southern Hotel Surabaya, Kencana Herdianto, mengungkapkan bahwa meskipun efisiensi anggaran APBN dan APBD berdampak pada industri hotel, pihaknya telah menyusun strategi untuk meminimalisir efeknya. “Kami memaksimalkan market dengan cara beralih ke segmen lain, seperti korporasi, travel agent, dan social event," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (21/2/2025).
Sejauh ini, TSHS mengalami kerugian sekitar Rp400 juta akibat pembatalan kurang dari 10 acara. Namun, dibandingkan prediksi PHRI yang menyebutkan penurunan okupansi hotel hingga 30%, dampaknya bagi TSHS masih tergolong terkendali.
“Kami cukup berhasil memaksimalkan pasar selain dari government, jadi dampaknya belum sampai 30%,” jelas Kencana Herdianto.
Dari kiri kekanan Kencana Herdianto General Manager The Southern Hotel Surabaya , Rizky Nasrullah, Front Office Menager The Southern Hotel Surabaya./Bisnis-Rizcha Bulan Swaztika.
Baca Juga
Dari sisi operasional, perubahan signifikan juga terjadi, khususnya di sektor pemasaran. Rizky Nasrullah, Front Office Manager TSHS, menegaskan bahwa tim sales hotel telah mengalihkan fokus mereka dari segmentasi pemerintah ke korporasi.
“Semenjak adanya isu tersebut, sudah terjadi pergantian market. Segmentasi government mulai hilang dan kami mengalihkan strategi ke segmen lain yang lebih potensial,” katanya.
Namun demikian, hotel ini berharap pemerintah tetap memberikan dukungan terhadap industri perhotelan. “Jika pemerintah memangkas anggaran MICE di hotel, sebaiknya ada alternatif seperti menggelar event wisata yang bisa mendongkrak tingkat hunian hotel,” harap Rizky Nasrullah.
Meskipun menghadapi tantangan, The Southern Hotel Surabaya tetap optimis bahwa dengan adaptasi yang tepat dan kebijakan pemerintah yang mendukung, industri perhotelan dapat terus bertahan.
Dengan strategi diversifikasi pasar, promosi di segmen keluarga, serta dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang lebih ramah terhadap sektor perhotelan, diharapkan dampak negatif dari efisiensi anggaran dapat diminimalisir.