Bisnis.com, MALANG — Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang mencapai Rp7,2 triliun pada Januari 2025.
Kepala KPPN Malang Muhammad Rusna mengatakan penyaluran KUR ini disalurkan kepada 410.470 nasabah atau naik 14,03% secara volume kredit. Sedangkan untuk jumlah nasabah naik 5,5% dibandingkan periode yang sama tahu sebelumnya.
“Yang mengalami penurunan justru di Kota Malang, yakni dari sisi volume penyaluran turun -2,77% dan nasabah turun -20,45%,” ujarnya akhir pekan lalu (21/2/2025).
Berdasarkan data KPPN, penyaluran KUR di Kota Malang mencapai Rp877 miliar untuk 49.990 debitur.
Selanjutnya penyaluran KUR tertinggi di wilayah ini terjadi di Kab. Malang yang mencapai Rp3,8 triliun untuk 221.550 debitur, naik dari sisi penyaluran sebesar 9,63% dan 5,37% untuk debitur secara yoy.
Selanjutnya, Kab. Pasuruan Rp2 triliun untuk 99.390 nasabah naik 33,18% dari sisi penyaluran dan debitur 19,50% debitur, Kota Pasuruan Rp204 miliar untuk 11.570 debitur, Kota Batu Rp328 miliar untuk 27.970 debitur.
Baca Juga
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso menilai KUR menjadi pilihan utama sumber permodalan bagi UMKM karena adanya subsidi bunga.
Peningkatan nasabah, kata dia, mengindikasikan bertambahnya jumlah UMKM maupun peningkatan UMKM yang bankable. Hal ini akan berdampak positif terhadap pergerakan volume perekonomian daerah. Selanjutnya, pemerintah daerah juga harus mendukung pemasaran bagi produk-produk UMKM sehingga dapat berkembang dan menjamin keberlanjutan usaha dari UMKM.
Menurutnya, UMKM juga perlu difasilitasi dalam mendukung kemandirian pangan, karena kebijakan pemerintah pada 2025 lebih fokus pada upaya mendukung kemandirian pangan di wilayah pedesaan, termasuk program makan bergizi gratis sehingga akan memberikan multiplier effect pada pengembangan usaha masyarakat pedesaan.