Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Penyaluran Kredit Perbankan di OJK Malang Capai Rp105,79 Triliun

Realisasi penyaluran kredit perbankan di wilayah kerja OJK Malang menembus Rp105,79 triliun pada posisi Februari 2025.
Realisasi penyaluran kredit perbankan di wilayah kerja OJK Malang menembus Rp105,79 triliun pada Februari 2025 / Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Realisasi penyaluran kredit perbankan di wilayah kerja OJK Malang menembus Rp105,79 triliun pada Februari 2025 / Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, MALANG — Realisasi penyaluran kredit perbankan di wilayah kerja OJK Malang menembus Rp105,79 triliun pada Februari 2025.

Plt. Kepala Kantor OJK Malang, Firdaus Aditya Rizqi, mengatakan realisasi kredit itu berarti secara year-on-year (yoy) meningkat Rp12,15 triliun atau tumbuh double-digit sebesar 12,97%.

"Pertumbuhan tersebut utamanya didorong Kredit Investasi yang tumbuh sebesar 25,75% dan Kredit Non-UMKM sebesar 16,99 yoy," ucap Firdaus Aditya Rizqi, Kamis (24/4/2025).

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Februari 2025 tercatat meningkat 4,07% yoy atau menjadi Rp101,21 triliun. 

Ditinjau dari sektor ekonomi, 20,15% kredit perbankan di wilayah kerja OJK Malang disalurkan ke sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan total nominal penyaluran sebesar Rp21,32 triliun. 

Sedangkan sektor ekonomi utama yang mendorong pertumbuhan kredit yakni sektor Perdagangan Besar dan Eceran yang berkontribusi 16,75% dari total pertumbuhan kredit di wilayah kerja OJK Malang. 

"Tingkat rasio kredit bermasalah, sektor dengan tingkat NPL tertinggi adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (27,83%)," kata Firdaus.

Terkait dengan pemberantasan judi online yang berdampak luas pada perekonomian dan sektor keuangan, dia menegaskan, OJK secara nasional telah meminta bank melakukan pemblokiran terhadap ±10.016 rekening dari data yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital.

OJK melakukan pengembangan atas laporan tersebut dengan meminta perbankan melakukan penutupan rekening yang memiliki kesesuaian dengan Nomor Identitas Kependudukan serta melakukan Enhance Due Diligence (EDD).

Di sisi pengembangan dan penguatan di bidang Perbankan, OJK telah menerbitkan SEOJK Nomor 2 Tahun 2025 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan Pemenuhan Modal Inti Minimum Bagi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dalam rangka penyelarasan dengan POJK Nomor 7 Tahun 2024 tentang BPR dan BPRS, POJK Nomor 1 Tahun 2024 tentang Kualitas Aset BPR, dan SEOJK Nomor 21 Tahun 2024 tentang Panduan Akuntansi Perbankan bagi BPR.

"Selain itu, kami juga sedang melakukan penyempurnaan SEOJK tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum," kata dia.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai tumbuhnya penyaluran kredit pada Februari menjadi sinyal positif perkonomian terus bergeliat. Hal ini didorong oleh geliat ekonomi dalam menyongsong Ramadan dan Idulfitri. 

Di sektor perdagangan, biasanya membutuhkan penguatan permodalan untuk meningkatkan stok dalam mengantisipasi lonjakan permintaan kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri. Hal ini tercermin dari kontribusi penyaluran kredit di sektor perdagangan yang cukup tinggi. 

Sementara itu NPL yang terus terjaga mengindikasikan bahwa tata kelola kredit serta aspek mikro prudensial perbaikan semakin membaik.

"Tentunya, untuk menghindari NPL tinggi, perbankan harus lebih berhai-hati dlam menyalurkan kredit pada sektor tertentu seperti admistrasi pemerintahan dan pertahanan, peratara keuangan serta kredit untuk kepemilikan ruko. Jika ekonomi melambat, maka potensi NPL di sektor-sektor tersebut akan semakin tinggi," ucap Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper