Bisnis.com, PROBOLINGGO—Ketika godaan investasi bodong semakin mengintai semua kalangan, termasuk aparatur pemerintahan, OJK Malang mengambil langkah proaktif dengan melatih ASN Probolinggo agar lebih bijak dalam mengelola gaji dan pensiunnya melalui investasi yang aman dan terdaftar resmi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menggelar training of trainers aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Probolinggo, di Probolinggo, Jumat (11/7/2025).
Kepala OJK Malang Farid Faletehan mengatakan, ASN dipilih sebagai target kegiatan edukasi karena bekal literasi pasar modal dapat mendorong kebiasaan investasi yang sehat dan mengurangi paparan terhadap risiko investasi ilegal.
“Saat ini banyak sekali modus aktivitas keuangan ilegal yang beredar, terutama terkait dengan investasi. Daripada gaji yang Bapak/Ibu terima hilang karena investasi bodong, lebih baik diinvestasikan di instrumen investasi yang legal dan diawasi oleh lembaga yang berwenang,” ucapnya.
Selain itu, dia mengapresiasi tingkat pertumbuhan penyaluran kredit Kota Probolinggo yang impresif, yaitu mencapai 41,22 persen year-on-year (YoY) per April 2025. Pertumbuhan kredit tersebut menunjuukan adanya peningkatan aktivitas ekonomi. Harapannya, masyarakat Kota Probolonggo benar-benar merasakan dan dapat memanfaatkan pertumbuhan positif tersebut.
“Bapak/Ibu perlu berhati-hati dalam memilih produk investasi karena semakin tinggi jabatan maka dorongan untuk bergabung dalam investasi bodong semakin besar,” kata Wali Kota Probolinggo, Aminuddin.
Dia juga menghimbau agar para ASN yang hadir dapat menjadi agen literasi keuangan dengan memberikan penjelasan kepada semua perangkat di bawahnya agar tidak terjebak investasi ilegal.
Peserta edukasi menerima materi perencanaan keuangan khususnya dalam persiapan masa pensiun dari Certified Financial Planner, edukasi keuangan dari OJK, dan pengenalan produk investasi pasar modal dari Mirae Asset Sekuritas sebagai perwakilan dari PUJK.
Farid menegaskan, kegiatan tersebut diharapkan meningkatkan pemahaman ASN Kota Probolinggo dalam mengelola keuangan dan berinvestasi secara cerdas terutama di instrument pasar modal, sehingga mereka tidak hanya optimal dalam menjadi abdi negara yang melayani masyarakat, tetapi juga mampu menjaga stabilitas keuangan pribadi dan keluarga. (K24)