Bisnis.com, MALANG — Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) mendatangi Pesantren Ishlahiyah, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dalam pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi santri, guru, wali murid, dan warga sekitar.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PM RI, Leontinus Alpha Edison, mengatakan CKG ini meliputi tensi, cek telinga, cek mata dan cek kesehatan lainnya.
"Ada lebih dari 400 santri, guru, orang tua dan masyarakat sekitar yang mengikuti pemeriksaan kesehatan ini," ucap Leontinus, Jumat (8/8/2025).
Menurutnya, pondok pesantren dipilih karena tempat ini mempunyai peran penting dalam dunia pendidikan.
"Jadi ketika berbicara menggencarkan pemeriksaan kesehatan bagi anak sekolah, jangan melupakan pesantren," kata dia.
Leontinus menegaskan, CKG menjadi kampanye hidup sehat bagi generasi muda Indonesia. Dengan pemeriksaan kesehatan gratis, anak-anak muda bisa mengetahui pentingnya deteksi dini sehingga tidak perlu ke rumah sakit saat penyakit sudah parah.
Baca Juga
"Ketika langkah kecil sudah dimulai, tentu dilakukan tak hanya di pesantren tetapi juga semakin luas," ucap Leontinus.
Model mendatangi tempat-tempat tertentu seperti pesantren akan diterapkan pada tempat-tempat lain sehingga realisasi program CKG bisa dipercepat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Ivan Drie, mengatakan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Malang berkomitmen menyukseskan program nasional ini.
Sampai saat ini realisasi CKG di daerah tersebut baru mencapai 15% dari 2,7 juta penduduk Kabupaten Malang.
Untuk mempercepat realisasi dari CKG, kata dia, model mendatangi tempat-tempat tertentu seperti yang dilakukan Kemenko PM akan ditiru.
Karena itulah, Pemkab Malang akan melakukan CKG dengan sasaran ASN di Pendapa Kabupaten Malang, di Kota Malang dan Kepanjen.
"Kalau menyasar ASN lewat lebih gampang. Dengan perintah dari Pak Bupati, maka semua ASN akan mengikuti acara tersebut," ucapnya.
Dengan cara itu, dia menargetkan sampai akhir tahun ini cakupan CKG di Kabupaten Malang bisa menembus 30%-40%.
Kendala dalam pelaksanaan CKG adalah terkait ketakutan warga jika mereka mengetahui menderita penyakit tertentu.
Padahal dengan deteksi sejak dini, penanganan penyakit bisa dilakukan lebih awal dan mencegah risiko fatal terjadi.
Biaya pengobatan jika gejala ringan cukup dirujuk di Puskesmas. Jika berat, maka dirujuk di RS bagi yang memiliki BPJS Kesehatan maupun mandiri.
"CKG ini untuk deteksi dini dan mudah-mudahan dari tidak ada yang terdeteksi memiliki penyakit serius. Ini adalah tindak lanjut dari Asta Cita dari Pak Prabowo, yaitu terkait CKG. Harapannya bisa berjalan sebagaimana arahan dari presiden," kata Leontinus.