Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Intiland Pacu Penjualan Gedung Perkantoran Surabaya

Pasar perkantoran di Surabaya tahun ini masih tampak lesu sebagai dampak dari pandemi.
Salah satu sudut ruangan di Intiland Office Tower Jakarta. Gedung perkantoran yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta itu merupakan salah satu portofolio andalan PT Intiland Development Tbk./intiland.com
Salah satu sudut ruangan di Intiland Office Tower Jakarta. Gedung perkantoran yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta itu merupakan salah satu portofolio andalan PT Intiland Development Tbk./intiland.com

Bisnis.com, SURABAYA - PT Intiland Development Tbk menyiapkan sejumlah strategi penjualan ruang perkantoran di Surabaya di tengah masih lesunya kondisi pasar properti akibat dampak pandemi Covid-19 dan makin banyaknya pasokan ruang kantor baru.

Direktur Pemasaran Intiland Harto Laksono mengatakan sejak tahun lalu saat pandemi terjadi perseroan tidak melakukan koreksi harga jual ruang perkantoran meski tren permintaan pasar menurun akibat pandemi.

“Walaupun tidak mengoreksi harga sebagai strategi penjualan, tapi kami, khususnya tahun ini menambah benefit lain kepada buyer. Misalnya bagi end user kita siapkan ruang kerja yang siap pakai dengan interior yang kita berikan sebagai tambahan,” katanya dalam Media Update Pasar Perkantoran secara virtual, Kamis (4/2/2021).

Dia mengatakan selama ini perseroan menjual ruang perkantoran dengan model belum full furnish. Namun untuk menyasar end user diberikan interior sebagai tambahan. Sedangkan untuk investor, katanya, juga disiapkan benefit berupa membantu operasional kantor alias menyewakan kantor kepada pihak lain.

Market end user tahun ini akan lebih banyak, dulu gedung Spazio itu kebanyakan pembelinya adalah investor karena menjadi sebuah investasi baru bidang properti. Namun sekarang sejalan dengan perkembangan kota dan tren masyarakat untuk lebih produktif berusaha, maka kami membidik market ini lebih banyak,” jelasnya.

Harto mengatakan di tengah pandemi seperti saat ini bermunculan usaha-usaha baru dari masyarakat lokal, termasuk perusahaan asing terutama yang berhubungan dengan industri teknologi, infrastruktur dan manufaktur.

“Kemudian tren lain yang bisa kita garap adalah tren bekerja di kantor yang lebih aman, lebih sehat dan lebih produktif dibandingkan bekerja di rumah yang susah menghindari gangguan lingkungan. Nah, Intiland sendiri sudah punya ruang kerja seperti ini di Surabaya,” imbuhnya.

Adapun saat ini proyek perkantoran Intiland di Surabaya yakni gedung Spazio Tower sudah terjual sebanyak 70 persen dari total luas ruang yang ditawarkan 28.496 m2, dengan tinggi 11 lantai. Tingkat hunian di gedung perkantoran ini sudah mencapai 50 persen dan 60 persen penghuninya adalah end user (pengusahanya langsung).

Sedangkan gedung perkantoran Praxis yang ada di Surabaya pusat sudah terjual 60 persen dari total luas area ruang perkantoran yang ditawarkan sebesar 17.400 m2, dengan tingkat hunian saat ini 40 persen. “Kami berharap dari sektor perkantoran tahun ini bisa menyumbang penjualan Intiland setidaknya 20 persen,” imbuhnya.

Sebelumnya, Colliers International menyebut proyeksi pasar perkantoran di Surabaya tahun ini masih tampak lesu sebagai dampak dari pandemi. Kondisi itu menyebabkan investor untuk menahan diri.

Senior Associate Director Research Colliers International, Ferry Salanto mengatakan kondisi permintaan ruang perkantoran gedung di Surabaya sejak 2020 memang sangat rendah dibandingkan pasokan baru. Bahkan tahun ini sejumlah pengembang terus menyelesaikan pembangunan ruang perkantoran sehingga menambah suplai.

“Saya perkirakan ini masih akan terjadi, apalagi market perkantoran di Surabaya tidak seperti di Jakarta. Kalau di Surabaya, didominasi oleh investor yang berharap untuk disewakan lagi,” imbuhnya.

Adapun pada semester II/2020 di Surabaya tercatat ada 4 pasokan gedung baru yang telah beroperasi yakni Praxis dan Spazio Tower garapan Intiland, serta Telkom Smart Office dan Royal Office Tower.

“Sebanyak 4 gedung ini saja sudah menambah 70.000 m2 dan membawa total pasokan kumulatif menjadi 496.000 m2 di 2020 atau tumbuh 17 persen (yoy). Bahkan sampai 2021 ini, akan ada pasokan baru sebanyak 150.000 m2,” imbuh Ferry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper