Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Unair : Pemulihan Sektor Ekonomi Akan Terjadi Bertahap

Indonesia perlu optimistis ekonomi bisa tumbuh sesuai dengan prediksi, apalagi sekitar 60 - 65 persen ekonomi Indonesia ditunjang permintaan pasar domestik.
Dari kiri - kanan, Perwakilan Kadin Jatim Fitradjaja Purnama, Ekonom dari Universitas Airlangga Badri Munir Sukoco dan Ketua KTNA Jatim Sumrambah saat menjadi narasumber diskusi panel Economy Outlook 2022 yang digelar oleh Portal Communications di Surabaya, Kamis (18/8/2022)./Bisnis - Peni Widarti
Dari kiri - kanan, Perwakilan Kadin Jatim Fitradjaja Purnama, Ekonom dari Universitas Airlangga Badri Munir Sukoco dan Ketua KTNA Jatim Sumrambah saat menjadi narasumber diskusi panel Economy Outlook 2022 yang digelar oleh Portal Communications di Surabaya, Kamis (18/8/2022)./Bisnis - Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - Ekonom dari Universitas Airlangga Badri Munir Sukoco menilai pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung saat ini memang tidak bisa secara langsung terjadi semua sektor lantaran setiap sektor memiliki tantangan tersendiri.

Badri berpendapat, saat ini sejumlah sektor yang sudah mengalami pemulihan dengan cukup cepat di antaranya adalah rumah sakit, ritel, akomodasi dan konstruksi yang juga sempat terpuruk akibat Covid-19.

“Setiap sektor yang ada di dalam ekonomi kita, pulihnya itu bertahap, ada yang cepat, ada yang lambat contohnya transportasi laut yang sampai saat ini agak susah bergerak cepat terutama ekspor impor karena berbagai dampak global,” katanya dalam diskusi panel Economy Outlook 2022 yang digelar Portal Communications, Kamis (18/8/2022).

Dia mengatakan Presiden Joko Widodo sendiri sebagai pemipimpin telah memberikan optimisme, meskipun juga mengajak seluruh masyarakat untuk selalu ‘Eling dan Waspodo’ (ingat dan waspada).

“Saya memandang perspektif Pak Jokowi sebagai pemimpin soal pesannya agar eling dan waspodo, ini dilakukan karena sebelumnya kita tidak pernah menduga Rusia menyerang Ukraina, kita juga tidak tau sebelumnya bahwa 40 persen gandum kita disuplai dari Ukraina,” ujarnya.

Meski begitu, lanjut Badri, Indonesia perlu optimistis bahwa ekonomi bisa tumbuh dengan baik sesuai dengan prediksi, apalagi sekitar 60 - 65 persen ekonomi Indonesia ditunjang oleh permintaan pasar domestik, bahkan permintaan itu dapat dipenuhi dari dalam negeri.

“Berbeda dengan negara lain yang tidak bisa memenuhi kebutuhan barang dari dalam negerinya sendiri. Inilah yang menyebabkan inflasi mereka tinggi. Sedangkan Indonesia inflasi juga naik, tapi yang paling penting adalah bagaimana dampaknya dan mengatasinya,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper